09 September 2025

Tren Slow Aging Menurut Dermatolog, Konsep Baru Lawan Penuaan Dini Secara Efektif

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah slow aging semakin populer di dunia skincare dan wellness. Berbeda dengan tren anti-aging yang umumnya menargetkan tanda-tanda penuaan yang sudah muncul di permukaan kulit, konsep slow aging lebih menekankan pada upaya memperlambat proses penuaan itu sendiri baik dirawat dari luar (perawatan kulit) maupun dari dalam (gaya hidup sehat dan dukungan nutrisi).

Menariknya, konsep ini juga didukung oleh penelitian ilmiah terkini. Studi dari National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa setiap individu dapat menua dengan kecepatan berbeda. Ada yang tetap sehat sampai usia 80 sampai 90 tahun, ada juga yang terkena penyakit kronis sejak usia 40 atau 50 tahun. Inilah kenapa konsep biological age (usia biologis) muncul, yaitu ukuran kondisi tubuh berdasarkan kerusakan sel & molekul, bukan sekadar angka usia. 

Namun, para peneliti kini tengah mengembangkan cara untuk memperlambat, bahkan berpotensi membalikkan proses tersebut di tingkat molekuler. Sejalan dengan itu, penelitian dari Harvard Medical School membuktikan bahwa sel-sel tua dapat “diremajakan” kembali hingga menyerupai sel muda, membuka kemungkinan bahwa penuaan bisa lebih fleksibel daripada yang kita bayangkan selama ini.

Kalau memang kita dapat  memperlambat penuaan sejak dini, kenapa harus menunggu kerutan muncul untuk mulai peduli? Untuk lebih memahami tren ini, kami bersama dr. Ida Ayu Diah Purnama Sari, SpKK akan mengulas lebih dalam seputar tren slow aging, mulai dari: apa itu slow aging dan sejak kapan tren ini muncul, manfaat slow aging, perbedaan slow aging dengan anti-aging, hingga tips menerapkannya sejak dini.

Profil Dokter :

“dr. Ida Ayu Diah Purnama Sari, SpKK., adalah dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetika lulusan Universitas Udayana. Selain aktif sebagai staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha, ia juga memiliki pengalaman praktik di berbagai klinik ternama seperti Puriva Clinic Sunset Road dan Euderma Clinic Singaraja dengan fokus pada perawatan kulit dan estetika berbasis teknologi medis terkini.”

Apa Itu Tren Slow Aging? Sejak Kapan Munculnya?

Slow Aging adalah sebuah pendekatan perawatan diri yang berfokus pada memperlambat proses penuaan kulit dan tubuh secara alami, bukan dengan cara instan atau langkah radikal. Tren ini pertama kali populer di Korea dan kini mulai dikenal secara global. Berbeda dengan konsep anti-aging yang sering identik dengan “menyembunyikan” kerutan, slow aging menekankan pada gaya hidup sehat, pola makan seimbang, serta perawatan kulit holistik yang mendukung kesehatan jangka panjang.

Intinya, slow aging bukan tentang menghapus tanda-tanda penuaan, melainkan menerima perubahan alami tubuh dengan bijak, sekaligus melakukan pencegahan agar kulit tetap terjaga. Pendekatan ini memberi ruang untuk merasa percaya diri di setiap tahap usia, karena fokusnya ada pada kesehatan dan kenyamanan diri, bukan sekadar penampilan.

Manfaat Slow Aging

Konsep slow aging tidak hanya fokus pada tampilan kulit yang lebih awet muda, tetapi juga menjaga kesehatan kulit dan tubuh dalam jangka panjang. Pendekatan ini menekankan pencegahan dan perawatan dari dalam, bukan sekadar menutupi tanda-tanda penuaan yang sudah muncul. Berikut beberapa manfaat utamanya:

1. Kulit Lebih Sehat dalam Jangka Panjang

Dengan menerapkan slow aging, kulit mendapatkan nutrisi yang konsisten dan perlindungan dari faktor eksternal. Hal ini membantu menjaga kelembapan, elastisitas, dan tekstur kulit tetap optimal sehingga kulit tampak lebih sehat hingga usia lanjut.

2. Mencegah Penuaan Dini dari Akar Penyebabnya

Berbeda dengan perawatan instan, slow aging bekerja dengan mengatasi penyebab penuaan sejak awal, seperti radikal bebas, paparan sinar UV, dan gaya hidup tidak sehat. Dengan begitu, munculnya garis halus, keriput, maupun flek hitam dapat diminimalkan secara alami.

3. Mendukung Kesehatan Tubuh secara Keseluruhan

Slow aging tidak hanya berhenti pada skincare, pola makan, kualitas tidur, olahraga, dan manajemen stres juga turut berkontribusi. Ketika tubuh sehat secara menyeluruh, kulit pun ikut mendapatkan manfaatnya, terlihat lebih cerah, segar, dan bercahaya. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan tanda-tanda penuaan (seperti penurunan fungsi otak) ternyata bisa dilambatkan, bahkan sebagian bisa dipulihkan.

Pahami Perbedaan Slow Aging dan Anti Aging

Meski sering dianggap sama, slow aging dan anti-aging memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda. Keduanya memang bertujuan menjaga penampilan kulit tetap muda, namun cara kerjanya tidaklah identik. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat perbedaan keduanya melalui beberapa aspek berikut:

Cara Kerja 

Slow aging menekankan pada pencegahan dan memperlambat proses penuaan dengan perawatan alami serta gaya hidup sehat. Sedangkan anti-aging lebih fokus untuk menghilangkan atau mengurangi tanda penuaan yang sudah terlihat, biasanya dengan prosedur medis atau kosmetik tertentu.

Para peneliti mengembangkan algoritma DunedinPACE yang bisa mengukur kecepatan seseorang menua melalui biomarker dan DNA Methylation. Jadi, tidak hanya tahu kita “sudah setua apa” melainkan juga “seberapa cepat kita menua.”

Kandungan Skincare

Produk slow aging biasanya mengandung bahan-bahan alami yang lembut dan menutrisi kulit, seperti Hyaluronic Acid, Green Tea Extract, atau Niacinamide. Sementara itu, produk anti-aging cenderung menggunakan formula yang lebih kuat, misalnya Retinol, Peptide, hingga Kolagen sintetis.

Bentuknya 

Slow aging lebih banyak hadir dalam bentuk skincare sehari-hari seperti serum, essence, atau moisturizer yang bisa dipakai rutin di rumah. Sedangkan anti-aging umumnya berupa perawatan yang dilakukan di klinik kecantikan, seperti botox, filler, atau terapi laser.

Hasil

Dengan slow aging, hasil yang didapat bersifat bertahap dan jangka panjang sehingga kulit tetap sehat dan alami. Sebaliknya, anti-aging biasanya memberikan hasil cepat yang terlihat dalam waktu singkat, namun perlu perawatan lanjutan agar hasilnya bertahan lama.

Baca Juga: Expert Tips: Perbedaan Skincare Anti-Aging dan Anti-Wrinkle, Mana yang Lebih Sesuai Untukmu?

Tips Menerapkan Slow Aging Sejak Dini

Menerapkan slow aging sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar manfaatnya terasa dalam jangka panjang. Tidak perlu langsung menggunakan banyak produk mahal, cukup mulai dari kebiasaan kecil yang konsisten dan bermanfaat. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Gunakan skincare dengan bahan alami (Hyaluronic Acid, Green Tea Extract).

  • Mulai dari basic skincare seperti pembersih, toner, dan pelembap.

  • Tambahkan produk dengan antioksidan, misalnya serum vitamin C, Niacinamide, atau Green Tea Extract.

  • Terapkan gaya hidup sehat melalui olahraga teratur dan tidur cukup. Studi CALERIE Biobank Analysis membuktikan pembatasan kalori secukupnya membantu memperlambat laju penuaan.

  • Pastikan hidrasi cukup, baik dari skincare maupun konsumsi air putih.

  • Selalu gunakan perlindungan dari sinar matahari, seperti sunscreen dan topi.

  • Lakukan eksfoliasi lembut secara rutin untuk mendukung regenerasi kulit.

Jadi, kita bisa tarik kesimpulan bahwa slow aging bukan sekadar tren kecantikan, melainkan pendekatan holistik yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan kulit sekaligus tubuh secara menyeluruh. Dengan memadukan perawatan kulit, gaya hidup sehat, serta dukungan nutrisi, kita dapat memperlambat laju penuaan sejak dini dan menjaga kualitas hidup di masa depan bahkan menambah harapan hidup hingga 10 tahun.