Arti SPF dan PA++++ pada Sunscreen: Fungsi, Perbedaan, dan Angka yang Tepat Menurut Dermatolog
Salah satu kesalahpahaman yang sering ditemui adalah anggapan bahwa semakin tinggi angka SPF, otomatis perlindungan kulit akan semakin sempurna. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. SPF berhubungan dengan proteksi dari radiasi UVB dengan panjang gelombang antara 280 hingga 320 nanometer penyebab utama sunburn (5% menyentuh permukaan bumi), sementara PA berkaitan dengan perlindungan dari radiasi UVA dengan panjang gelombang 320 sampai 400 nanometer yang menembus permukaan dermis (95% menyentuh permukaan bumi). Keduanya punya fungsi berbeda, tetapi sama-sama penting untuk menjaga kesehatan kulit
Artikel ini akan menjelaskan mulai dari fungsi dasar, perbedaan, hingga alasan kenapa kombinasi SPF dan PA yang tepat sangat penting, semua akan dijelaskan dari sudut pandang dermatolog, dr. Vidyani Adiningtyas, SpDv agar kamu bisa lebih bijak memilih sunscreen sesuai kebutuhan kulitmu.
Profil Dokter :
“dr. Vidyani Adiningtyas, Sp.DV merupakan dokter yang berpraktik di Brawijaya Duren Tiga. Beliau tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Pendidikan Spesialis Dermatologi dan Venereologi ditempuhnya di Universitas Airlangga. Layanan yang diberikan meliputi konsultasi terkait kesehatan kulit maupun kelamin.”
Mengenal SPF pada Sunscreen
Sun Protection Factor atau SPF adalah indikator yang menunjukkan seberapa lama kulit bisa bertahan dari paparan sinar UVB sebelum mengalami kemerahan atau terbakar. Fungsi utama SPF adalah membantu melindungi kulit dari risiko sunburn, iritasi, dan kerusakan jangka panjang akibat sinar UVB. SPF tidak memberikan ukuran waktu yang pasti, karena setiap jenis kulit memiliki tingkat sensitivitas berbeda dan bisa terbakar dalam waktu yang berbeda pula. Namun, SPF memberi gambaran berapa kali lebih lama kulitmu bisa terlindungi sebelum terbakar.
Sebagai contoh, produk dengan SPF 20 akan membantu kulitmu bertahan hingga 20 kali lebih lama sebelum terbakar, dibandingkan jika tidak menggunakan sunscreen sama sekali.
Memang, tidak ada sunscreen yang bisa memblokir 100% sinar UVB. SPF adalah ukuran seberapa baik sunscreen mampu memberi perlindungan. Semakin tinggi angka SPF, semakin besar pula tingkat proteksi yang diberikan. Lalu, apakah artinya kamu harus selalu memilih SPF paling tinggi? Tidak selalu. Untuk penggunaan harian, biasanya direkomendasikan minimal SPF 30 untuk kulit. Supaya lebih jelas, berikut perbandingan tingkat proteksi SPF:
-
SPF 15 melindungi sekitar 93%
-
SPF 30 melindungi sekitar 97%
-
SPF 50 melindungi sekitar 98%
Terlihat bahwa perbedaan proteksi setelah SPF 30 tidak terlalu signifikan, sehingga untuk harian SPF 30 sudah cukup. Hal yang perlu diingat ialah berapapun angka SPF-nya, sunscreen tetap harus diaplikasikan ulang minimal setiap dua jam sekali. Jika kamu banyak berkeringat atau berenang, aplikasikan ulang lebih sering setiap 40 hingga 80 menit.
“Namun, meski telah menggunakan tabir surya dengan SPF 30, bukan berarti sebelum 7,5 jam kulit Anda akan aman sepenuhnya dan tidak terbakar sinar matahari. Ada banyak faktor yang turut memengaruhi intensitas paparan sinar UV, seperti warna kulit, letak geografis; bertempat tinggal di lokasi tinggi atau garis khatulistiwa, pantulan matahari (salju, air, pasir), kondisi awan dan matahari, serta lapisan ozon.”
Mengenal PA pada Sunscreen
PA adalah singkatan dari Protection Grade of UVA yaitu indikator yang menunjukkan seberapa baik sunscreen melindungi kulit dari paparan sinar UVA. Jika SPF fokus pada perlindungan UVB yang menyebabkan kulit terbakar, maka PA berfungsi melindungi kulit dari penuaan dini, keriput, dan risiko kerusakan jangka panjang akibat UVA.
Sistem penilaian PA pertama kali dikembangkan di Jepang, yang diadaptasi dari metode Persistent Pigment Darkening (PPD). Dalam metode ini, kulit diberi paparan sinar UVA untuk melihat seberapa lama waktu yang dibutuhkan hingga kulit mengalami penggelapan atau tanning.
Secara teori, sunscreen dengan nilai PPD 10 memungkinkan seseorang untuk menahan paparan sinar UVA 10 kali lebih lama dibandingkan tanpa perlindungan. Namun, nilai PPD tidak bisa diukur secara mutlak karena belum ada standar global yang seragam. Oleh sebab itu, beberapa negara menggunakan sistem rating berbeda untuk menunjukkan tingkat perlindungan UVA pada suatu produk dengan menyematkan istilah “broad spectrum”.
Sementara itu, beberapa negara yang menerapkan uji UVA, seperti Jepang, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Australia, termasuk Indonesia. Di Jepang, hasil tes PPD ini disederhanakan menjadi label PA yang disimbolkan dengan tanda tambah (+) sebagai penanda tingkat perlindungan. Konversinya adalah sebagai berikut:
Nilai PPD |
Simbol PA |
Tingkat Perlindungan UVA |
PPD 2-4 |
PA+ |
Perlindungan ringan |
PPD 4-8 |
PA++ |
Perlindungan sedang |
PPD 8-16 |
PA+++ |
Perlindungan tinggi |
PPD ≥ 16 |
PA++++ |
Perlindungan sangat tinggi |
Dengan begitu, semakin banyak tanda “+” pada label PA, maka semakin tinggi pula perlindungan produk tersebut terhadap sinar UVA.
Perbedaan SPF dan PA pada Sunscreen
Cara Kerja SPF dan PA Menghadapi Radiasi UV
Untuk lebih memudahkan memahami setiap aspek yang perlu diketahui terkait SPF dan PA, berikut ringkasan informasi yang perlu kamu ketahui:
Aspek |
SPF (Sun Protection Factor) |
PA (Protection Grade of UVA) |
Fungsi utama |
Melindungi kulit dari UVB yang menyebabkan sunburn (kulit terbakar) dan kanker kulit |
Melindungi kulit dari UVA yang menyebabkan iritasi, sun allergy hyperpigmentation, dan dapat berkontribusi terhadap kanker kulit. |
Cara kerja |
Mengukur seberapa lama kulit terlindungi sebelum terkena radiasi sinar UVB |
Menunjukkan seberapa kuat perlindungan terhadap paparan UVA berdasarkan simbol + |
Indikator angka |
Ditandai dengan angka (SPF 15, 30, 50, dll). Semakin besar angkanya, semakin lama perlindungan terhadap UVB |
Ditandai dengan simbol PA+, PA++, PA+++, hingga PA++++. Semakin banyak tanda +, semakin tinggi perlindungan terhadap UVA |
Contoh perlindungan |
SPF 30 berarti kulit 30 kali lebih lama terlindungi dari terbakar sinar UVB dibanding tanpa sunscreen |
PA+++ berarti perlindungan tinggi dari UVA, cocok untuk aktivitas di luar ruangan yang lama |
Relevansi harian |
Keduanya sangat penting digunakan setiap hari walaupun beraktivitas di outdoor sebentar ataupun indoor untuk mencegah kerusakan kulit |
Kenapa SPF 50 dan PA++++ Direkomendasikan? Ini Penjelasannya Menurut Dermatolog
Walaupun sunscreen dengan SPF 30 PA+++ sudah cukup melindungi, sunscreen dengan SPF 50 dan PA++++ tetap dianjurkan. Ternyata, inilah beberapa alasannya menurut dermatolog:
1. Memberikan Perlindungan Maksimal dari Radiasi UVA dan UVB
SPF 50 mampu memberikan proteksi hingga 98% terhadap sinar UVB, sementara PA++++ menawarkan perlindungan tertinggi terhadap sinar UVA. Kombinasi ini sangat ideal untuk iklim tropis yang intens mataharinya sepanjang tahun. Namun, jangan lupa, angka tinggi bukan berarti bisa malas reapply, dermatolog menekankan sunscreen harus tetap dipakai ulang setiap 2 sampai 3 jam meskipun berklaim water resistant agar perlindungannya tetap efektif.
2. Mencegah Penuaan Dini Akibat Sinar Matahari
Sinar UVA dapat menembus hingga lapisan kulit terdalam dan memicu keriput, flek hitam, serta menurunnya elastisitas kulit. Dengan perlindungan PA++++, kulit tetap terlindungi dari efek penuaan dini ini. Tak heran dermatolog lebih sering menyarankan proteksi tinggi bagi mereka yang sering beraktivitas outdoor.
3. Mengurangi Risiko Kanker Kulit
Radiasi UV tanpa proteksi bisa memicu mutasi sel kulit yang berujung pada kanker. Menggunakan SPF tinggi dengan PA++++ adalah langkah preventif sederhana namun penting, terutama untuk kulit yang mudah terbakar matahari. Walau jarang dibicarakan di Indonesia, edukasi soal kanker kulit tetap penting karena jumlah kasusnya terus meningkat.
4. Perlindungan Tambahan Saat Aktivitas Outdoor atau Traveling
Olahraga di bawah terik matahari, hiking, atau berenang membuat kulit lebih rentan terbakar. SPF 50 PA++++ memberikan rasa aman karena proteksinya lebih konsisten dibanding sunscreen dengan SPF rendah. Untuk hasil optimal, pilih juga formula yang water-resistant agar tidak mudah luntur saat berkeringat atau terkena air.
Tips Dermatolog Memilih Sunscreen SPF dan PA Maksimal
Memilih sunscreen tidak cukup hanya melihat angka SPF atau simbol PA saja. Ada beberapa hal penting yang disarankan dermatolog agar perlindungan kulit benar-benar optimal.
-
Cek klaim broad spectrum pada label: Pastikan sunscreen melindungi dari UVA dan UVB sekaligus. Hal ini biasanya ditandai dengan tulisan broad spectrum pada kemasan.
-
Sesuaikan dengan jenis kulit: Untuk kulit berminyak, pilih tekstur gel atau water-based. Kulit kering lebih cocok dengan sunscreen yang creamy atau mengandung pelembap.
-
Pilih yang water-resistant bila sering outdoor: Jika sering beraktivitas di luar ruangan atau olahraga, pilih sunscreen yang tahan air/keringat agar perlindungan lebih konsisten.
-
Jangan hanya tergiur angka SPF besar: SPF tinggi belum tentu lebih baik. Dermatolog umumnya merekomendasikan SPF 30 sampai 50 karena sudah cukup untuk perlindungan harian.
-
Perhatikan kenyamanan pemakaian: Sunscreen yang nyaman, tidak lengket, dan tidak menimbulkan iritasi akan lebih mudah dipakai rutin setiap hari.
-
Gunakan ulang secara berkala: Perlindungan sunscreen tidak bertahan seharian penuh. Aplikasikan ulang setiap 2 sampai 3 jam ke seluruh tubuh sesuai dosis, terutama bila sering terpapar matahari.
“Hindari paparan sinar matahari saat UV index sedang tinggi atau pada pukul 10 pagi sampai 14 siang saat sedang terik, gunakan topi, kacamata pelindung, dan pakaian yang mengandung UPF.”
SPF 50 PA+++ untuk Kulit Apa?
SPF 50 PA+++ cocok untuk semua jenis kulit, terutama kulit yang sering terpapar sinar matahari intens, seperti kulit normal, berminyak, maupun sensitif. Perlindungan tinggi ini efektif untuk mencegah sunburn, penuaan dini, dan hiperpigmentasi.
SPF 50 Bertahan Berapa Lama?
SPF 50 umumnya memberikan perlindungan sekitar 8 jam. Namun, efektivitasnya bisa berkurang karena keringat, minyak, atau aktivitas luar ruangan, sehingga perlu reapply setiap 2 sampai 3 jam.
Jadi, memahami arti SPF adalah langkah pertama agar tidak salah memilih sunscreen. SPF berfungsi melindungi kulit dari UVB penyebab sunburn, sementara PA memberi perlindungan dari UVA yang bisa memicu penuaan dini dan kerusakan kulit jangka panjang. Keduanya saling melengkapi dan sama-sama penting untuk menjaga kulit tetap sehat.
Dermatolog menyarankan penggunaan sunscreen dengan SPF 30 sampai 50 dan PA++++ sebagai pilihan ideal, terutama di iklim tropis seperti Indonesia. Kombinasi ini mampu memberi perlindungan maksimal terhadap sinar matahari yang intens, baik untuk mencegah sunburn, flek hitam, maupun risiko kanker kulit. Ingat, sunscreen bukan hanya sekadar angka di label, tapi tentang bagaimana kamu konsisten menggunakannya setiap hari dan mengaplikasikannya ulang secara berkala.