Expert Tips: Perbedaan Skincare Anti-Aging dan Anti-Wrinkle, Mana yang Lebih Sesuai Untukmu?
Saat ini, banyak produk skincare di pasaran yang mengklaim memiliki manfaat anti-aging atau anti-wrinkle. Meski terdengar mirip, sebenarnya ada perbedaan skincare anti-aging dan anti-wrinkle yang penting untuk dipahami, terutama jika kamu ingin memilih perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Lalu, apakah kita memerlukan keduanya? Mana yang lebih sesuai dengan kondisi kulit kita? Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai perbedaan fungsi skincare anti-aging dan anti-wrinkle, serta panduan memilih produk yang tepat berdasarkan saran dari dr. Rahma Evasari Lubis, SpDV, seorang ahli di bidang dermatologi dan venereologi.
Profil Dokter :
“dr. Rahma Evasari Lubis, SpDV adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin yang praktik di Klinik ZAP Premiere, RSIA Tambak, dan Skin 3 Clinic. Beliau dapat memberikan layanan konsultasi kesehatan kulit dan kelamin.
dr. Eva, telah menamatkan pendidikan kedokteran umum Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan predikat cumlaude (2011) dan pendidikan Spesialisnya di Universitas Indonesia dengan predikat cumlaude (2018). Selain itu, beliau juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).”
Apa Itu Produk Skincare Anti-Aging?
Produk skincare dengan klaim anti-aging berfokus untuk memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan dini seperti kerutan, garis halus, kehilangan elastisitas, kulit kusam, dan noda hitam. Tujuan utamanya adalah mempertahankan kesehatan kulit dan memperbaiki tampilan kulit yang mulai menua. Zat aktif yang umumnya terkandung dalam produk skincare anti-aging seperti:
-
Antioksidan (Vitamin C) dapat membantu melawan radikal bebas, meningkatkan produksi kolagen, serta mencerahkan kulit. Sebuah studi menunjukkan bahwa vitamin C berperan penting dalam fotoproteksi (perlindungan terhadap sinar matahari) dan sintesis kolagen, sehingga efektif dalam melawan tanda penuaan kulit.
-
Hyaluronic Acid dikenal sebagai humektan yang mampu menarik air dan mempertahankan kelembapan hingga 1.000 kali beratnya, sehingga kulit tetap terhidrasi dan tampak kenyal.
-
Niacinamide (Vitamin B3) membantu memperkuat skin barrier, mengurangi hiperpigmentasi, memperbaiki tekstur kulit, serta mengurangi inflamasi.
-
Kolagen topikal terbukti membantu kekencangan kulit karena ukuran molekulnya yang besar.
Jadi, kerja sebuah produk skincare anti-aging yakni dengan mengkombinasikan bahan aktif yang menargetkan berbagai aspek penuaan kulit seperti melembapkan, melindungi dari kerusakan, memperbaiki struktur kulit, dan merangsang pembaruan sel. Ada juga produk skincare anti-aging yang menyertakan Retinol sebagai turunan Vitamin A untuk membantu mengeksfoliasi dan merangsang regenerasi kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan dini.
Apa Itu Produk Skincare Anti-Wrinkle?
Ketika garis-garis halus dan kerutan mulai tampak di wajah, saat itulah produk skincare anti-wrinkle berperan. Singkatnya, produk skincare anti-wrinkle dirancang khusus untuk menangani tanda-tanda penuaan seperti kerutan dengan tujuan memperbaiki tampilan kulit agar terlihat lebih halus dan kencang. Secara umum, bahan aktif yang sering dipakai dalam produk ini antara lain:
-
Peptide berperan penting dalam mendukung produksi kolagen alami kulit, yang membantu memperbaiki elastisitas dan mengurangi tampilan garis-garis halus. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan peptide topikal dapat meningkatkan ketebalan epidermis dan elastisitas kulit.
-
Retinol telah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan pergantian sel kulit, merangsang produksi kolagen, efektif dalam mengurangi kerutan, dan memperbaiki tekstur kulit.
-
Kolagen terhidrolisis atau pendukung sintesis kolagen (seperti vitamin C) dapat membantu mempertahankan kekencangan kulit.
-
Adenosin dikenal membantu mengurangi tampilan garis halus dengan cara meningkatkan energi sel dan memperbaiki elastisitas kulit.
Selain itu, produk skincare anti-wrinkle biasanya juga dilengkapi bahan tambahan seperti antioksidan (vitamin C atau E) untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, serta humektan seperti Hyaluronic Acid yang membantu menjaga kelembapan kulit agar tetap kenyal.
Perbedaan Anti-Aging dan Anti-Wrinkle
Meskipun sering dianggap sama, anti-aging dan anti-wrinkle sebenarnya punya fokus yang berbeda. Agar lebih mudah dipahami, berikut tabel perbedaan dari anti-aging dan anti-wrinkle:
Aspek |
Anti-Aging |
Anti-Wrinkle |
Fokus Utama |
Pencegahan tanda-tanda penuaan dini |
Mengurangi dan memperbaiki garis halus serta kerutan |
Fungsi |
Menjaga elastisitas, kelembapan, dan mencegah kerusakan kulit |
Memperbaiki tekstur kulit, mengencangkan, dan menghaluskan kerutan yang sudah muncul |
Kapan Mulai Dipakai |
Mulai usia 25 tahun ke atas sebagai pencegahan |
Umumnya untuk usia 30 tahun ke atas atau saat tanda penuaan mulai terlihat |
Bahan Aktif Umum |
Peptide, Retinol (dosis ringan), Hyaluronic Acid, Niacinamide, Antioksidan |
Retinol (lebih kuat), Peptide, Adenosine, dan bahan pengencang kulit lainnya |
Cara Kerja |
Menutrisi, memperkuat skin barrier, melindungi dari radikal bebas |
Menstimulasi regenerasi sel, meningkatkan kolagen, memperbaiki garis dan kerutan |
Tujuan Utama |
Pencegahan |
Perbaikan (koreksi) |
Produk Anti-Aging vs Anti-Wrinkle, Mana yang Lebih Baik untuk Kamu?
Di antara keduanya, pilihan terbaik ialah yang sesuai kebutuhan kulitmu karenanya penting untuk memahami perbedaannya. Produk anti-aging ideal digunakan sebagai langkah pencegahan sekaligus perawatan menyeluruh untuk memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan dini. Biasanya, produk ini direkomendasikan mulai usia 25 sampai 30 tahun dengan formula ringan yang fokus menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari faktor eksternal.
Sementara itu, produk anti-wrinkle dirancang khusus untuk menangani masalah kerutan yang sudah terlihat nyata pada kulit, sehingga lebih terarah untuk perawatan garis-garis yang sudah terbentuk. Menariknya, kedua jenis produk ini bisa dikombinasikan sesuai kebutuhan kulit, misalnya: memulai dengan produk skincare anti-aging sebagai dasar pencegahan, lalu menambahkan produk skincare anti-wrinkle ketika garis halus mulai muncul.
Kombinasi bahan aktif seperti Retinol dan Peptide dalam produk anti-aging dapat meningkatkan elastisitas kulit hingga 20% dalam 12 minggu. Sementara, penggunaan rutin produk anti-wrinkle berbahan adenosin terbukti mengurangi tampilan kerutan sekitar mata secara signifikan dalam 8 minggu.
Rekomendasi Kandungan Skincare Anti-Aging dan Anti-Wrinkle yang Efektif
Kandungan Skincare Anti-Aging
Dari bahan-bahan aktif anti-aging yang sudah dijelaskan di atas, menurut Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, kombinasi beberapa bahan tersebut menunjukkan hasil signifikan dalam memperlambat tanda-tanda penuaan. Namun, perlu perhatikan beberapa aturan pemakaian, seperti:
-
Gunakan Retinol secara bertahap dari konsentrasi rendah agar kulit tidak mengalami iritasi (terutama bagi pemula atau pemilik kulit sensitif) pada malam hari. Kombinasikan dengan Niacinamide di pagi hari untuk mengurangi masalah kulit yang timbul akibat pemakaian Retinol seperti kekeringan, kemerahan, dan iritasi. Hasilnya mulai terlihat dalam 4 sampai 12 minggu.
-
Vitamin C berperan sebagai antioksidan kuat yang membantu menangkal radikal bebas, mencerahkan kulit, dan mendukung sintesis kolagen, meskipun sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Retinol untuk menghindari iritasi.
-
Kunci kelembapan dan cegah munculnya garis halus dengan Hyaluronic Acid untuk semua jenis kulit khususnya kulit kering.
Menariknya, bahan-bahan ini memang memerlukan waktu untuk menunjukkan hasil nyata. Misalnya, penggunaan Retinol biasanya baru terlihat hasilnya setelah 4 sampai 12 minggu pemakaian rutin. Niacinamide dan Vitamin C biasanya memperlihatkan efek perataan warna kulit dan mencerahkan dalam 4 sampai 8 minggu. Oleh karena itu, penting untuk bersabar dan konsisten menggunakan produk anti-aging agar hasilnya maksimal.
Kandungan Skincare Anti-Wrinkle
Jika fokusmu adalah mengurangi kerutan yang sudah terlihat jelas, bahan aktif anti-wrinkle seperti Peptide, Retinol, Adenosin, dan Ceramide layak dipertimbangkan:
-
Peptide terdiri dari rantai asam amino yang memberi sinyal pada kulit untuk memproduksi lebih banyak kolagen, sehingga membuat kulit tampak lebih kencang dan elastis.
-
Retinol selain untuk pencegahan, juga efektif dalam menghaluskan kerutan yang sudah terbentuk.
-
Adenosin dikenal memiliki efek menenangkan sekaligus membantu meningkatkan produksi kolagen, sehingga cocok untuk kulit sensitif yang mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan.
-
Ceramide sangat penting untuk memperkuat skin barrier, mempertahankan kelembapan, dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada kulit yang mulai kendur atau kehilangan elastisitasnya.
Sama seperti bahan anti-aging, bahan anti-wrinkle juga memerlukan waktu untuk memberikan hasil nyata. Peptide biasanya menunjukkan perbaikan elastisitas kulit sekitar 8 minggu pemakaian rutin, sedangkan Adenosin memerlukan waktu beberapa minggu untuk mengurangi tampilan garis halus. Penting juga untuk memperhatikan urutan pemakaian (layering), seperti mengaplikasikan pelembap setelah bahan aktif dan selalu memakai sunscreen di pagi hari agar kulit terlindungi dari kerusakan akibat sinar UV.
Tips Memilih Produk Skincare Anti-Aging atau Anti-Wrinkle
Untuk mendapatkan produk perawatan anti-aging dan anti-wrinkle yang efektif, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan, di antaranya:
1. Cek Kandungan Aktif yang Terbukti secara Klinis
Pastikan produk mengandung bahan aktif seperti Retinol, Peptide, Antioksidan, Hyaluronic Acid, atau Niacinamide yang sudah didukung penelitian klinis untuk mengurangi dan menangani penuaan. Masing-masing memiliki cara kerja berbeda, mulai dari meningkatkan produksi kolagen, memperbaiki tekstur kulit, hingga melembapkan dan melindungi dari kerusakan oksidatif.
2. Sesuaikan dengan Jenis dan Sensitivitas Kulit
Semua produk belum tentu cocok untuk semua orang. Individu dengan kulit sensitif adalah populasi paling rentan daripada jenis kulit lainnya. Individu dengan kulit sensitif sebaiknya memilih formula yang bebas alkohol, pewangi, atau bahan keras lain agar tidak memicu iritasi. Untuk kulit berminyak, fokuslah pada produk berbahan ringan dengan tekstur gel, sedangkan kulit kering bisa memilih krim yang lebih kaya dan melembapkan.
3. Gunakan Sunscreen sebagai Pelindung Utama
Produk anti-aging dan anti-wrinkle tak akan bekerja optimal tanpa perlindungan dari sinar UV. Sunscreen berfungsi mencegah kerusakan akibat matahari, salah satu penyebab utama penuaan dini. Pilih sunscreen dengan minimal SPF 30 dan gunakan setiap hari, bahkan saat cuaca mendung atau di dalam ruangan.
4. Konsistensi Pemakaian adalah Kunci
Hasil dari produk perawatan anti-aging tidak akan terlihat instan, butuh waktu minimal 8 sampai 12 minggu penggunaan rutin untuk mulai terlihat perubahan nyata. Gunakan produk sesuai petunjuk dan hindari mengganti-ganti produk terlalu sering agar kulit punya waktu untuk beradaptasi dan merespons kandungannya.
5. Jangan Berlebihan dan Perhatikan Kombinasi Produk
Seringkali orang tergoda memakai terlalu banyak produk sekaligus, berharap hasilnya lebih cepat terlihat. Padahal, penggunaan produk yang berlebihan justru bisa memperparah masalah kulit seperti iritasi, kemerahan, atau breakout. Mulailah dengan satu atau dua produk inti, lalu perlahan tambahkan jika memang dibutuhkan.
Baca Juga: Expert Tips: Atasi Penuaan dengan Serum Anti Aging yang Mencerahkan untuk Young Moms
Jadi, setelah ini kamu bisa lebih memahami perbedaan produk skincare anti-aging dan anti-wrinkle agar sesuai dengan kebutuhanmu. Untuk pencegahan pada premature skin, produk skincare anti-aging adalah pilihan yang tepat karena fokusnya menjaga elastisitas, kelembapan, dan kesehatan kulit sebelum munculnya tanda-tanda penuaan. Sementara itu, jika kamu sudah mulai melihat garis halus atau kerutan, produk skincare anti-wrinkle dapat menjadi tambahan yang lebih terarah untuk mengurangi tampilan kerutan yang sudah ada.
Ingat, kunci utama dari perawatan kulit adalah konsistensi. Tidak ada hasil yang instan, apalagi dalam perawatan anti-aging dan anti-wrinkle yang bekerja secara perlahan. Pastikan kamu juga memperhatikan kecocokan bahan aktif dengan jenis kulitmu, selalu gunakan sunscreen sebagai pelindung utama dari kerusakan akibat sinar UV, dan jangan ragu berkonsultasi dengan dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika (SpDVE) jika ragu dalam penentuan produk yang tepat.