07 July 2025

Expert Tips: Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan dan Tips Layering

Siapa sih yang tidak tergoda mencoba berbagai produk skincare sekaligus demi mendapatkan kulit sehat dan glowing? Sayangnya, tidak semua kandungan skincare bisa dicampur begitu saja. Salah kombinasi justru bisa memicu iritasi, breakout, bahkan merusak skin barrier yang selama ini kamu jaga. 

Supaya nggak salah langkah, artikel ini akan membahas kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan, lengkap dengan penjelasan dari dr. Dia Febrina, SpKK, seorang ahli dibidang kulit dan kelamin. Jadi, kamu bisa tetap merawat kulit secara aman dan efektif tanpa risiko masalah baru. Sebelum ke daftar bahan aktif, ketahui dulu yuk alasan kenapa nggak boleh sembarangan kombinasi bahan aktif.

Profil Dokter :

dr. Dia Febriana, SpKK, adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin yang praktik di Primaya Hospital Bekasi Timur. Beliau dapat memberikan layanan konsultasi kesehatan kulit dan kelamin.

dr. Dia Febriana, SpKK, telah menamatkan pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin di Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung. Selain itu, beliau juga tergabung dalam organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia.”

Kenapa Tidak Semua Kandungan Skincare Bisa Digunakan Bersamaan?

Setiap produk skincare terkandung bahan aktif yang memiliki cara kerja, pH, dan konsentrasi berbeda-beda, hal tersebut menjadi alasan mengapa tidak semua kandungan skincare bisa digunakan bersamaan. Jika sembarangan mencampur tanpa didasari pengetahuan yang tepat, beberapa kombinasi bisa memicu reaksi kimia dan berpotensi menyebabkan iritasi kulit. 

Salah satu risiko umum adalah over-exfoliation yaitu kondisi saat kulit terlalu sering tereksfoliasi sehingga menjadi kering, mengelupas, bahkan memicu munculnya jerawat baru. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami bagaimana setiap bahan aktif bekerja, termasuk kapan dan bagaimana cara menggunakannya, agar skin barrier tetap terjaga kesehatannya dan hasil skincare yang digunakan bisa lebih maksimal.

Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan

Supaya kamu makin tahu dan tidak salah langkah nantinya saat merawat diri, simak dan kalau perlu catat ya list bahan aktif yang jangan sampai dipakai bersamaan dalam satu waktu.

1. Retinol dan Vitamin C

Hindari mengkombinasikan Retinol dan Vitamin C. Sebagai salah satu jenis vitamin yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh, Vitamin C (Ascorbic Acid) termasuk antioksidan tinggi yang dikenal paling efektif dalam lingkungan pH asam. Sebaliknya, Retinol bekerja pada pH basa, sehingga pertemuan keduanya justru tidak akan bekerja secara optimal dan berisiko menimbulkan iritasi.

Namun, apabila kulitmu membutuhkan keduanya, kamu bisa memakai Vitamin C di pagi hari untuk melindungi kulit dari radikal bebas dan Retinol digunakan malam hari untuk membantu regenerasi kulit. Dengan pemisahan waktu pakai ini, kedua bahan tetap bisa memberikan manfaat maksimal tanpa saling mengganggu atau memicu iritasi.

2. Retinol dan AHA/BHA (Asam Alfa/Beta Hidroksi)

AHA (Alpha Hydroxy Acids) dan BHA (Beta Hydroxy Acids) merupakan asam hidroksi yang berfungsi sebagai eksfoliator kimia. Contoh AHA yang umum ditemui di pasaran mencakup Glycolic Acid, Lactic Acid, Mandelic Acid, serta Citric Acid. Untuk BHA, yang paling sering dipakai adalah jenis Salicylic Acid, meskipun Sodium Salicylate juga termasuk di dalamnya.

Karena ketiga jenis bahan ini (Retinol, AHA/BHA) bekerja sebagai eksfoliator, pemakaian dalam satu waktu justru dapat menjadi over eksfoliasi yang mengakibatkan iritasi berat. Saran pemakaian terbaik adalah dengan menggunakan masing-masing eksfoliator sesuai kebutuhan kulit, seperti Retinol untuk tanda-tanda penuaan dini, sementara AHA/BHA untuk kulit berjerawat serta kusam.  

3. Retinol dan Benzoil Peroksida

Retinoid, termasuk Retinol, dikenal ampuh untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dini sekaligus jerawat karena kemampuannya mempercepat pergantian sel kulit dan mencegah pori-pori tersumbat. Di sisi lain, Benzoil Peroksida bekerja sebagai antiseptik topikal untuk mengatasi jerawat. 

Sekilas, kombinasi keduanya terdengar menjanjikan. Namun, faktanya Benzoil Peroksida dapat menonaktifkan molekul Retinoid sehingga mengurangi efektivitasnya. Tak hanya itu, kombinasi ini berisiko menyebabkan kulit kering, mengelupas, atau bahkan iritasi. Karenanya, sebaiknya hindari pemakaian kedua bahan secara bersamaan dan konsultasikan dengan dokter kulit bila perlu.

4. Retinol dan Asam Salisilat

Retinol dan Asam Salisilat (BHA) sering direkomendasikan untuk mengatasi penuaan dan jerawat. Asam Salisilat berperan dalam menjaga pori-pori tetap bersih. Meski efektif, keduanya memiliki efek eksfoliasi yang kuat sehingga jika digunakan bersamaan dapat membuat kulit kering dan iritasi. Bila kulitmu cocok dan membutuhkan keduanya, sebaiknya gunakan Asam Salisilat di pagi hari dan Retinol di malam hari untuk meminimalkan risiko.

5. Vitamin C dan AHA/BHA

Vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang memperkuat skin barrier, tetapi harus dihindari penggunaannya bersama zat asam lain seperti AHA dan BHA. Kombinasi ini dapat meningkatkan potensi iritasi karena asam bisa mengganggu kestabilan vitamin C, membuat kulit rentan kemerahan, kering, bahkan perih. Lebih baik gunakan vitamin C dan AHA/BHA di waktu yang berbeda dalam rutinitas perawatan.

6. Vitamin C dan Benzoil Peroksida

Benzoil Peroksida bekerja sebagai agen pengoksidasi, sedangkan vitamin C berperan sebagai antioksidan. Ketika digunakan bersamaan, keduanya dapat saling menetralkan sehingga manfaatnya tidak akan maksimal.

Jika digunakan sembarangan, kombinasi ini berpotensi menimbulkan efek samping seperti kemerahan atau rasa gatal pada kulit, khususnya bagi pemilik kulit sensitif. Untuk tetap mendapatkan manfaat dari kedua bahan ini, sebaiknya aplikasikan secara terpisah atau berikan jeda waktu yang memadai misalnya 30 menit di antara penggunaannya.

7. Niacinamide dan AHA/BHA

Selanjutnya, kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan ada Niacinamide dan AHA/BHA. Sekilas tidak ada yang salah dengan menggabungkan dua zat aktif ini, mengingat kerja Niacinamide yang dapat mencerahkan kulit dan mengurangi kemerahan, sementara AHA/BHA membantu mengangkat tumpukan sel kulit mati dari pori-pori. 

Namun, mencampurkan Niacinamide dengan AHA atau BHA justru dapat memicu kulit menjadi merah, terasa panas, atau muncul iritasi, utamanya pada kulit sensitif. Agar tetap aman, disarankan memberi jeda waktu minimal 30 menit di antara pemakaian kedua bahan ini, atau menggunakan Niacinamide pada pagi hari dan AHA/BHA di malam hari. 

8. Glycolic Acid dan Azelaic Acid

Kedua asam eksfoliasi ini tentunya dapat membuat kulit kemerahan sampai mengelupas bila dipadukan bersama. Glycolic Acid merupakan turunan dari AHA umumnya dianggap sebagai eksfoliasi mild hingga moderate. Sedangkan, Azelaic Acid cenderung lebih lembut.

Meski keduanya efektif untuk mencerahkan kulit dan mengatasi masalah pigmentasi, pemakaian dalam satu waktu dapat menyebabkan kulit over-exfoliation, iritasi, atau kering. Disarankan memakai salah satu bahan saja dalam satu rutinitas perawatan.

9. Dua Produk dengan Zat Aktif yang Sama

Menggunakan dua produk berbeda dengan zat aktif yang sama tidak selalu memberi hasil lebih baik. Misalnya, memakai dua produk dengan kandungan Benzoil Peroksida sekaligus justru meningkatkan risiko iritasi dan merusak skin barrier. Sebaiknya pilih salah satu produk dengan dosis yang sesuai atau konsultasikan dengan ahli kulit untuk panduan penggunaan yang aman.

10. Produk Berbasis Minyak dan Air

Secara kimia, minyak dan air tidak mudah bercampur tanpa pengemulsi khusus. Bila digunakan bersamaan, produk berbasis minyak dapat menghalangi penyerapan produk berbahan dasar air. 

Khusus untuk kulit berminyak atau berjerawat, sebaiknya pilih produk berbahan dasar air untuk mencegah penyumbatan pori. Meski begitu, tidak semua minyak buruk, beberapa jenis minyak ringan justru bermanfaat untuk semua jenis kulit.

Baca Juga: Expert Tips: Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil, Wajib Tahu!

Kombinasi Skincare yang Masih Aman Jika Digunakan Bergiliran

Beberapa bahan aktif skincare sebenarnya masih bisa digunakan bersamaan asalkan dipakai pada waktu yang berbeda. Misalnya, kombinasi Retinol dan Vitamin C bisa tetap aman jika Vitamin C digunakan di pagi hari dan Retinol diaplikasikan pada malam hari. 

Selain itu, AHA atau BHA dapat dipadukan dengan Niacinamide, asalkan digunakan secara bergiliran, seperti AHA/BHA di malam hari dan Niacinamide di pagi hari. Penting juga untuk memperhatikan kondisi kulit masing-masing, karena sensitivitas kulit berbeda-beda.

Sebagai tambahan, kombinasi Peptide dengan Niacinamide atau Hyaluronic Acid biasanya aman dan bisa membantu melembapkan kulit sambil mendukung fungsi skin barrier.

Kombinasi Vitamin C + Niacinamide Apakah Aman?

Dalam penelitian terbaru, kandungan vitamin C dan Niacinamide ternyata menunjukkan hal positif bila digunakan bersamaan. Studi menunjukkan bahwa kombinasi keduanya dapat memberikan manfaat tambahan, seperti pengurangan hiperpigmentasi dan peningkatan kecerahan kulit. 

Sebagai panduan penggunaan vitamin C dan Niacinamide ini, gunakanlah produk perawatan dengan tekstur yang lebih ringan terlebih dahulu. Jika Anda menggunakan serum vitamin C dan Niacinamide, aplikasikan serum vitamin C terlebih dahulu, lalu lanjutkan dengan Niacinamide. Tidak ada masalah jika kedua bahan ini digabungkan di waktu yang sama asalkan dengan urutan yang benar”.

Baca Juga: Tranexamic Acid Tidak Boleh Dicampur dengan Apa? Ini Menurut Expert!

Tips Aman Layering Produk Skincare

Agar layering skincare tetap aman dan efektif, tentu kamu perlu memahami jenis kulitmu terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Selain itu, beberapa tips lain yang perlu kamu perhatikan adalah: 

  • Gunakan bahan aktif dengan fungsi sama di waktu yang berbeda. Misalnya, Lactic Acid dan Glycolic Acid, sebagai sesama AHA, sebaiknya digunakan bergantian pada hari berbeda. Pendekatan ini membantu kulit beradaptasi dan tetap mendapatkan manfaat dari masing-masing bahan aktif tanpa meningkatkan risiko eksfoliasi berlebih.

  • Perhatikan urutan pemakaian berdasarkan tekstur produk, mulai dari skincare dengan tekstur paling cair menuju yang lebih kental. 

  • Selalu lakukan patch test terlebih dahulu sebelum mencoba layering produk baru agar dapat melihat reaksi kulit. 

  • Hindari menggunakan semua bahan aktif setiap hari karena kulit juga butuh waktu untuk beradaptasi dan memulihkan diri. 

  • Selalu perhatikan petunjuk pemakaian pada kemasan karena setiap produk biasanya memiliki anjuran khusus yang sudah disesuaikan dengan formulanya. 

  • Bila perlu, konsultasikan dengan dermatologist untuk menentukan kombinasi skincare yang paling cocok dengan kondisi kulitmu.

Jadi, merawat kulit agar sehat dan glowing memang menggoda, tetapi penting untuk selalu berhati-hati dalam mengkombinasikan produk. Memahami kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan sangat penting agar kulit tetap aman dari risiko iritasi, breakout, atau kerusakan skin barrier. 

Dengan mengenali sifat masing-masing bahan aktif dan mengatur waktu penggunaannya secara tepat, kamu bisa tetap mendapatkan manfaat maksimal dari skincare tanpa menimbulkan masalah baru. Jangan lupa untuk selalu membaca petunjuk pemakaian, melakukan patch test, dan jika perlu, konsultasikan dengan dermatologist agar rutinitas perawatan kulitmu semakin efektif dan aman.