Basic Skincare Saja Tidak Cukup Atasi Kulit Berjerawat, Ini Pendapat Expert!
Memiliki kulit yang mudah berjerawat memang tidak mudah. Apalagi jika produk skincare yang digunakan justru memperburuk kondisi kulit. Banyak yang mengira semakin banyak produk diaplikasikan, semakin cepat jerawat menghilang. Di sisi lain, ada juga yang berpendapat cukup fokus pada penggunaan basic skincare untuk merawat kulit berjerawat. Simpang siur informasi ini menjadi salah satu penyebab kebingungan terbesar dalam memilih perawatan yang tepat.
Menurut ilmu kesehatan kulit, basic skincare hanya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu pembersih, pelembap, dan pelindung. Dengan kata lain, skincare dasar mencakup facial wash atau cleansing lotion, moisturizer sesuai jenis kulit, dan sunscreen untuk perlindungan dari sinar UV. Tujuan utama basic skincare adalah membersihkan, melembapkan, dan melindungi kulit.
Namun, penting untuk dipahami bahwa basic skincare tidak dirancang untuk mengatasi masalah kulit seperti flek atau jerawat. Masalah kulit perlu ditangani sesuai mekanisme penyebabnya. Bahkan pada kondisi kulit yang mengalami kerusakan barrier, penggunaan basic skincare saja sering kali tidak cukup, dan perlu ditambah bahan spesifik yang membantu memperbaiki lapisan pelindung kulit.
Karena itu, bagi pemilik kulit berjerawat, pendekatan yang lembut, terstruktur, dan sesuai kebutuhan menjadi sangat penting. Dalam artikel ini, akan dibahas langkah-langkah basic skincare yang benar untuk kulit berjerawat, termasuk insight dari dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE, ahli dermatologi, venereologi, dan estetika yang akan membantu kamu merawat kulit dengan cara yang lebih bijak, efektif, dan aman.
Profil Dokter :
“dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE, adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin yang praktik di RSIA Tambak. Beliau dapat memberikan layanan konsultasi kesehatan kulit dan kelamin.
dr. Annisa Anjani Ramadhan, SpDVE, menyelesaikan pendidikan spesialis dermatologi dan venereologi di Universitas Indonesia. Selain itu, beliau juga tergabung dalam organisasi profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).”
Apa Penyebab Wajah Berjerawat?
Timbulnya jerawat terjadi karena beberapa penyebab atau multifaktor, salah satunya kelainan pelepasan sel kulit mati yang ada di sepanjang dinding pori (keratolisis). Hambatan dalam proses keratolisis dapat berujung pada terbentuknya komedo yang menyumbat pori dan menjadi cikal bakal jerawat.
Demikian halnya dengan faktor produksi kelenjar minyak berlebihan yang juga menjadi pemicu munculnya komedo dan jerawat. Kedua hal ini saja tidak akan bisa tertanggulangi hanya dengan basic skincare. Selain dua faktor yang disebutkan, juga ada faktor koloni bakteri berlebihan propionibacterium acnes (p.acnes) dan juga faktor peradangan yang dominan menyebabkan jerawat merah dan besar.
Rangkaian Basic Skincare untuk Membantu Merawat Kulit Bejerawat
Meski dr. Annisa menegaskan basic skincare routine tidak dapat menjadi solusi semua faktor penyebab jerawat, ia tetap menyarankan untuk mengikuti tahapan skincare untuk kulit berjerawat sebagai berikut:
1. Gentle Cleanser (Pagi dan Malam)
Bila membicarakan basic skincare untuk kulit berjerawat maka langkah pertama dimulai dari memilih sabun wajah yang tepat. Pembersih wajah sebaiknya mampu mengangkat kotoran, minyak berlebih, serta sisa make up, tanpa menghilangkan kelembapan alami atau menyebabkan iritasi pada kulit. Kulit yang cenderung kering disarankan memilih tekstur krim sedang berminyak pilih yang menghasilkan busa.
Akan lebih baik jika facial wash mengandung bahan aktif yang bersifat menenangkan dan membantu melawan jerawat, seperti Salicylic Acid, Tea Tree Oil, atau Centella Asiatica. Kandungan-kandungan ini efektif mengurangi minyak berlebih, membersihkan pori-pori, dan meredakan peradangan.
“Bisa juga menggunakan facial wash dengan kandungan AHA dan BHA. Kandungan ini membantu mengangkat sel kulit mati dan membersihkan pori-pori yang tersumbat, yang sering menjadi penyebab munculnya jerawat.”
Sebaliknya, hindari produk yang mengandung alkohol tinggi atau surfaktan keras seperti SLS (Sodium Lauryl Sulfate) karena bisa merusak skin barrier dan memicu breakout baru. Gunakan facial wash cukup dua kali sehari saat pagi dan malam, terutama setelah beraktivitas di luar rumah, agar kulit tetap bersih tanpa over-cleansing yang justru merugikan.
2. Moisturizer (Pagi dan Malam)
Bila ada yang berpendapat kulit berjerawat tidak memerlukan pelembap, hal ini mitos. Pelembap adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan hidrasi kulit, bahkan saat berjerawat. Tanpa kelembapan yang cukup, kulit bisa memproduksi minyak berlebih yang justru memperparah kondisi jerawat.
Gunakan pelembap dengan tekstur ringan seperti gel atau lotion yang cepat meresap, dan pastikan mengandung bahan-bahan seperti Ceramide, Niacinamide, dan Hyaluronic Acid untuk memperkuat skin barrier sekaligus menjaga kelembapan. Pilih produk yang non-comedogenic, bebas minyak, dan tanpa pewangi agar tidak memicu iritasi.
“Pelembap dengan bahan aktif AHA 8-10% atau Azelaic Acid dan juga Niacinamide 4% disarankan untuk digunakan pagi dan sore hari. Bila kulit menjadi kering, bisa menggunakan pelembap ringan seperti Gliserin.”
Di pagi hari, kamu bisa memilih pelembap yang sudah mengandung SPF atau mengaplikasikan sunscreen setelahnya. Di malam hari, cukup gunakan pelembap yang melembapkan tanpa menyumbat pori.
Baca Juga : Sunscreen atau Moisturizer Dulu? Inilah Skincare Steps yang Benar!
3. Spot Treatment (Pagi dan Malam)
Untuk permasalahan jerawat yang cukup parah, kamu bisa mempertimbangkan penggunaan spot treatment agar lebih fokus mengatasi area tersebut. Produk ini diformulasikan secara khusus untuk mempercepat penyembuhan jerawat tanpa mengiritasi area kulit lainnya. Kandungan seperti Benzoic Peroxida 2.5% mengandung antimikroba untuk membantu mengurangi peradangan dan merawat jerawat.
4. Sunscreen (Pagi, Siang, Sore)
Lanjut, basic skincare untuk kulit berjerawat yang tidak kalah penting adalah menggunakan sunscreen setiap pagi dan reapply setiap 2 sampai 3 jam. Dokter menyarankan untuk kulit berjerawat menggunakan chemical sunscreen bermolekul kecil minimal SPF 30 dan PA+++ sehingga mudah menyerap dan tidak menyumbat pori-pori seperti jenis physical. Pilih sunscreen dengan tekstur gel atau lotion untuk mengurangi rasa oily atau lengket.
Gunakan sunscreen utamanya ketika terpapar sinar matahari langsung dan untuk kulit berjerawat meradang, yang terbaik adalah menghindari paparan sinar matahari langsung seoptimal mungkin.
5. Krim Jerawat
Penggunaan krim jerawat juga menjadi langkah penting dalam perawatan kulit berjerawat. Salah satu jenis krim yang umum digunakan adalah krim dengan kandungan yang mampu mengeringkan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori, seperti Tretinoin dan turunannya, termasuk Retinol dan Adapalene.
Krim ini umumnya digunakan pada malam hari secara rutin. Namun, jika jerawat yang muncul tergolong banyak, meradang, nyeri, berukuran besar, atau berada di lapisan kulit yang dalam, kondisi tersebut bisa termasuk dalam kategori jerawat sedang hingga berat. Dalam kasus seperti ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dermatolog agar mendapatkan terapi yang paling sesuai dengan kondisi kulit.
Tips Tambahan dari Expert untuk Merawat Kulit Berjerawat
Merawat kulit berjerawat membutuhkan pendekatan yang lembut dan konsisten. Dermatolog menyarankan selain daily skincare, eksfoliasi seperti teknik peeling dibutuhkan sebagai tambahan terapi kulit berjerawat.
“Peeling bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati yang masih belum terangkat dengan daily skincare. Peeling pada oily skin boleh dilakukan per dua minggu, sementara jenis kulit lainnya cukup lakukan per bulan. Tak perlu khawatir kulit akan menipis, karena tindakan peeling rutin justru dapat mendorong produksi kulit baru yang lebih sehat.”
Sebagai tambahan informasi, kulit secara alami beregenerasi per 28 hari sekali dan melambat seiring bertambahnya usia. Jadi, anggapan bahwa kulit bisa menipis bila terlalu sering peeling adalah mitos belaka. Namun, bila kulit sedang meradang dan terdapat luka, peeling sebaiknya dihentikan karena dapat memperparah kondisi kulit.
Jika jerawat yang dialami cukup parah atau tidak kunjung membaik meski sudah menjalani perawatan rutin, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan dermatolog.
Kesalahan Umum Saat Merawat Kulit Berjerawat yang Harus Dihindari
Melanjutkan tips sebelumnya, penting juga untuk mengetahui beberapa kesalahan umum yang tanpa disadari dapat memperburuk kondisi kulit berjerawat, mencakup:
-
Layering terlalu banyak produk: Meskipun tergoda untuk mencoba berbagai produk sekaligus, kulit berjerawat justru membutuhkan pendekatan yang sederhana dan fokus. Terlalu banyak lapisan produk dapat menyebabkan iritasi, memperberat kulit, dan memperparah jerawat.
-
Sering bergonta-ganti skincare: Memberikan waktu bagi kulit untuk beradaptasi dengan produk baru sangat penting. Mengganti produk terlalu cepat justru mengacaukan siklus perbaikan alami kulit dan memperpanjang proses penyembuhan.
-
Penggunaan produk iritan: Kandungan seperti alkohol tinggi atau wewangian yang kuat bisa memperparah peradangan. Untuk kulit berjerawat, pilihlah produk yang lembut, bebas iritan, dan berlabel non-comedogenic.
-
Penggunaan physical sunscreen untuk kulit berjerawat: Sunscreen jenis physical umumnya masih bersifat komedogenik dan semakin tinggi nilai SPFnya, akan semakin rentan menyumbat pori sehingga sering menyebabkan breakout. Maka, pilihlah sunscreen yang berjenis chemical dan hindari paparan matahari langsung, sebab radiasi UV dapat memperparah jerawat dan bekasnya.
-
Menggosok wajah terlalu keras saat bersihkan: Bisa menyebabkan iritasi dan memperburuk peradangan. Saat mencuci wajah, gunakan gerakan memijat perlahan dan hindari penggunaan handuk berbahan kasar untuk menjaga kulit tetap sehat.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, proses perawatan kulit berjerawat akan lebih optimal dan kesembuhan kulit juga akan lebih cepat.
Kandungan Skincare yang Cocok untuk Kulit Berjerawat
Memilih skincare untuk kulit berjerawat tidak bisa sembarangan. Kamu perlu memperhatikan kandungan bahan aktif yang memang terbukti aman dan efektif untuk mengatasi jerawat, mengontrol minyak berlebih, hingga meredakan peradangan. Berikut ini beberapa bahan yang disarankan untuk kulit berjerawat, lengkap dengan manfaatnya agar kamu bisa memilih produk yang tepat:
-
Salicylic Acid (BHA): Merupakan eksfoliator kimia yang mampu menembus pori-pori, membantu mengangkat sel kulit mati, dan mengurangi komedo serta jerawat kecil.
-
Niacinamide: Bahan multifungsi ini dikenal ampuh untuk meredakan peradangan jerawat, memperbaiki tekstur kulit, serta memudarkan bekas jerawat atau hiperpigmentasi.
-
Centella Asiatica: Dikenal sebagai bahan alami penenang kulit, centella sangat baik untuk menenangkan kulit yang meradang akibat jerawat aktif atau iritasi.
-
Tea Tree Oil: Mengandung sifat antibakteri alami yang membantu melawan bakteri penyebab jerawat tanpa membuat kulit terlalu kering.
-
Zinc: Dapat membantu mengontrol produksi sebum (minyak wajah) dan mengurangi kemerahan akibat peradangan jerawat.
-
Benzoyl Peroxide (untuk kondisi tertentu): Berfungsi efektif membasmi bakteri. Disarankan untuk digunakan pada kondisi jerawat yang cukup parah dan dalam pengawasan profesional.
-
Sulfur: Bermanfaat untuk mengeringkan jerawat, mengontrol produksi minyak berlebih, serta membantu proses eksfoliasi. Cocok untuk jerawat ringan hingga sedang.
-
Azelaic Acid: Bermanfaat untuk meredakan peradangan, membunuh bakteri penyebab jerawat, serta mengatasi bekas jerawat atau warna kulit tidak merata.
-
Alpha Hydroxy Acids (AHA): Seperti Glycolic Acid dan Lactic Acid, membantu mengangkat sel kulit mati, membuat kulit tampak lebih cerah, dan mempercepat regenerasi.
-
Witch Hazel: Merupakan astringent alami yang membantu mengontrol minyak dan mengecilkan tampilan pori, namun tetap lembut di kulit.
-
Propolis: Mengandung sifat anti-inflamasi dan anti mikroba yang membantu mempercepat penyembuhan jerawat sekaligus menjaga kelembapan kulit.
Kandungan-kandungan di atas bisa kamu sesuaikan dengan kondisi kulitmu. Untuk hasil maksimal, pastikan memilih produk skincare untuk kulit berjerawat yang menggabungkan beberapa bahan aktif secara seimbang dan tidak menimbulkan iritasi.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat Hormonal Dengan Tepat
Apakah Basic Skincare Bisa Menyembuhkan Jerawat?
Basic ataupun daily skincare tidak menjamin kesembuhan kulit berjerawat karena yang dibutuhkan kulit berjerawat ialah bahan-bahan aktif tertentu. Bahkan setiap jenis jerawat membutuhkan teknis penyembuhan yang berbeda-beda. Basic skincare diperuntukan keperluan membersihkan, melembapkan, dan melindungi kulit.
Kenapa Memakai Basic Skincare Malah Bruntusan?
Bruntusan bisa menjadi sinyal bahwa produk skincare tidak cocok untuk kulitmu bahkan saat setelah menggunakan daily skincare dari dokter terutama krim malam dengan kandungan Tretinoid.
“Krim malam seperti Tretinoid memicu komedo yang masih terpendam di bawah kulit terdorong ke atas atau karena efek iritasi pada awal pemakaian krim sehingga komedo terpendam bermunculan dan meradang. Dalam bahasa awam lebih dikenal dengan sebutan purging.”
Bila purging berlanjut, tetap gunakan krim malam dan boleh ditambahkan dengan tindakan ekstraksi komedo dan peeling oleh dokter kulit.
Bagaimana Ciri Jerawat karena Tidak Cocok Skincare?
Salah satu tanda utamanya adalah kulit terasa gatal, bruntusan perih dan panas. Jika ini terjadi, segera hentikan penggunaan produk tersebut. Bersihkan wajah dengan sabun cuci muka yang lembut dan aplikasikan pelembap berlabel non-komedogenik. Pilih produk yang mengandung bahan aktif seperti Salicylic Acid atau Benzoyl Peroxide. Sebelum menggunakan produk baru, lakukan uji coba kecil di kulit, dan konsultasikan dengan dokter kulit jika kondisi memburuk.
Dengan memahami pentingnya basic skincare untuk kulit berjerawat, kamu bisa mulai merawat kulit dengan lebih bijak. Perlu diingat basic skincare bukanlah solusi dari permasalahan jerawat, hanya saja dapat membantu merawat kulit wajah. Fokuslah pada langkah-langkah dasar seperti pembersihan, hidrasi, perlindungan dari sinar UV, serta penggunaan serum atau spot treatment jika diperlukan. Hindari godaan untuk mencoba terlalu banyak produk sekaligus dan perhatikan juga kebersihan lingkungan sekitar. Ingat, kulit membutuhkan waktu untuk memperbaiki diri dan dengan pendekatan yang konsisten serta tepat, hasil positif akan mengikuti