Perbedaan Purging dan Breakout di Wajah, Ini Penjelasan Dermatologist
Pernah nggak, habis coba skincare baru, malah muncul jerawat yang bikin panik? Pertanyaannya, itu tanda kulitmu lagi purging atau justru breakout? Banyak orang masih keliru membedakan dua reaksi ini, padahal penanganannya sangat berbeda.
Purging dan breakout memang sama-sama bikin muncul jerawat. Tapi, purging adalah proses adaptasi kulit yang sifatnya sementara dan justru bagian dari cara kerja bahan aktif, sedangkan breakout adalah tanda bahwa kulitmu tidak cocok dengan kandungan tertentu. Salah mengartikan keduanya bisa bikin kondisi kulit semakin parah. Kondisi seperti ini jangan sampai salah penanganan.
Nah, kali ini kita akan bahas tuntas apa itu purging dan breakout mulai dari ciri-cirinya, penyebabnya, sampai cara membedakannya menurut penjelasan dermatologist, dr. Dia Febrina, SpKK. Yuk, simak sampai habis biar nggak salah langkah dalam merawat kulit.
Profil Dokter :
“dr. Dia Febriana, SpKK, adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin yang praktik di Primaya Hospital Bekasi Timur. Beliau dapat memberikan layanan konsultasi kesehatan kulit dan kelamin.
dr. Dia Febriana, SpKK, telah menamatkan pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin di Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung. Selain itu, beliau juga tergabung dalam organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia.”
Apa Itu Purging?
Secara medis, “purging” merujuk pada fenomena transient worsening of acne (perburukan jerawat sementara) yang terjadi setelah penggunaan bahan aktif untuk mempercepat pergantian sel kulit. Dalam literatur medis, istilah ini tidak disebut sebagai "purging", melainkan transient worsening of acne, initial flare, atau acne flare during initiation of retinoid therapy.
Purging adalah reaksi sementara yang terjadi saat sel-sel kulit mati terangkat lebih cepat dari siklus normalnya akibat penggunaan bahan aktif tertentu, seperti Retinoid, AHA/BHA, Salicylic Acid, atau Benzoyl Peroxide.
Biasanya, kulit beregenerasi setiap 28 hari, tapi bahan-bahan ini mempercepat prosesnya hingga 14 sampai 21 hari. Akibatnya mikrokomedo yang sebelumnya tersembunyi di bawah permukaan kulit muncul ke permukaan kulit sebagai beruntus merah (papul atau pustul). Bila salah dipahami, individu akan mengira reaksi tersebut sebagai breakout. Namun, berbeda dari breakout biasa, purging hanya bersifat sementara yang menandakan bahwa produk sedang bekerja membersihkan pori.
“Di antara tanda dari purging antara lain jerawat muncul di area yang biasa berjerawat dan terjadi dalam 1–4 minggu pertama penggunaan produk. Biasanya, purging akan membaik dalam waktu 4 sampai 6 minggu. Tidak semua orang mengalami dan berat ringannya tergantung sensitivitas individu dan produk apa yang digunakan.”
Apa Itu Breakout?
Breakout adalah kondisi munculnya jerawat akibat pori-pori tersumbat oleh minyak berlebih, sel kulit mati, kotoran, bakteri, atau kombinasi dari semuanya. Breakout lebih sering dipicu oleh faktor eksternal atau gaya hidup, seperti perubahan hormon, stres, pola makan tinggi gula atau susu, polusi, keringat, produk skincare atau makeup yang terlalu berat, serta kebiasaan menyentuh atau memencet kulit.
Breakout bisa muncul dalam bentuk komedo putih, komedo hitam, hingga jerawat meradang seperti pustula dan kista yang nyeri. Tanda khas breakout antara lain jerawat muncul di area yang tidak biasa, disertai kemerahan, gatal, tidak ada perbaikan dalam beberapa minggu, serta tidak berkaitan langsung dengan produk baru yang digunakan.
Berbeda dengan purging yang akan membaik seiring waktu, breakout perlu ditangani dengan mencari penyebab utamanya agar tidak semakin parah dan bisa dicegah di kemudian hari.
Perbedaan Purging dan Breakout Menurut Dermatologist
Agar tidak salah dalam mengenali reaksi kulit, penting untuk memahami perbedaan antara purging dan breakout. Meskipun sama-sama ditandai dengan munculnya jerawat, keduanya punya penyebab, ciri, dan cara penanganan yang berbeda. Untuk memudahkan kamu membedakannya, simak tabel perbandingan berikut yang telah dirangkum dari penjelasan dr. Dia Febrina, SpKK.
Aspek |
Purging |
Breakout |
Penyebab |
Produk baru yang mempercepat regenerasi kulit (misalnya retinol, AHA/BHA) |
Faktor eksternal seperti stres, hormon, polusi, makanan, atau produk yang menyumbat pori |
Area Muncul |
Di area yang biasanya memang sering berjerawat |
Bisa muncul di area yang tidak biasa berjerawat |
Waktu Muncul |
Umumnya dalam 1 sampai 2 minggu setelah pakai produk aktif |
Tidak terikat waktu tertentu, bisa kapan saja muncul |
Bentuk Jerawat |
Bervariasi, termasuk komedo, beruntus merah (papul) dan beruntus nanah (pustul) |
Bisa bervariasi, termasuk jerawat merah, gatal, atau benjolan besar |
Perkembangan |
Biasanya membaik dalam 4 sampai 6 minggu |
Tidak membaik tanpa penanganan, bahkan bisa memburuk |
Cara Mengatasi |
Lanjutkan pemakaian jika tidak parah dan tetap pantau reaksi kulit |
Hentikan pemicu dan cari tahu akar penyebabnya untuk ditangani dengan tepat |
Baca Juga: 8+ Ciri-Ciri Skincare Tidak Cocok di Kulit dan Cara Mengatasinya Menurut Dermatologist
Cara Menangani Purging dan Breakout dengan Benar
Sampai sini, semoga kamu sudah semakin paham caranya membedakan antara purging dengan breakout, karena sekarang pembahasan akan dilanjutkan dengan cara penanganan keduanya dengan pendekatan yang benar.
Penanganan Kulit Purging
Bila kamu sudah mendeteksi dan mengetahui kondisi kulit yang dialami merupakan reaksi purging, maka kamu perlu sabar karena kondisi ini bersifat sementara. Biarkan kulit beradaptasi dengan produk-produk berbahan aktif yang kamu coba. Jadi, kamu tidak harus langsung menghentikan pemakaian produk, selama purging tidak disertai tanda iritasi parah.
Untuk meminimalkan dampak purging, gunakan pembersih wajah yang lembut dan pelembap ringan yang tidak menyumbat pori (non-comedogenic). Hindari scrub kasar atau produk eksfoliasi yang agresif karena bisa memperparah kondisi kulit. Kandungan seperti Niacinamide juga bisa membantu menenangkan kulit dan meredakan kemerahan. Pastikan kamu juga cukup minum air, kelola stres, dan cukup tidur agar proses pemulihan kulit lebih optimal. Namun, jika purging berlangsung lebih dari enam minggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit.
Penanganan Kulit Breakout
Langkah pertama untuk menangani breakout adalah mengenali penyebabnya, apakah karena hormon, stres, makanan, atau produk yang menyumbat pori. Setelah itu, pilih produk perawatan yang sesuai.
Gunakan pembersih yang lembut untuk membuka pori tanpa membuat kulit iritasi. Kandungan seperti Salicylic Acid, AHA, Niacinamide, Retinol, dan Retinal efektif membantu mengurangi jerawat dan mempercepat regenerasi kulit. Pastikan semua skincare dan makeup yang digunakan berlabel non-comedogenic dan selalu bersihkan makeup sebelum tidur.
Jika breakout tergolong parah atau tidak membaik, kamu mungkin perlu pengobatan dari dokter, seperti Adapalene, Tretinoin, Azelaic Acid, Benzoyl Peroxide, dan lainnya yang mengandung bahan aktif khusus untuk jerawat membandel.
Tips Memulai Skincare Routine untuk Kulit yang Sehat
Tujuan setiap individu dengan permasalahan purging atau breakout pastinya sama yakni mendambakan kulit bersih. Namun, tahukah kamu, bahwa hal terpenting dalam perawatan kulit tak terlepas dari konsistensi.
Menggunakan produk sekali dua kali tidak cukup. Kamu perlu membangun rutinitas perawatan yang lembut dan dilakukan setiap hari. Mulailah dengan mencuci wajah dua kali sehari, lakukan eksfoliasi ringan dua kali seminggu, dan jangan pernah skip sunscreen di pagi hari. Saat memilih produk, pastikan pilih yang memiliki label:
-
Oil-free (tidak mengandung minyak)
-
Non-comedogenic (tidak menyumbat pori)
-
Fragrance-free (tanpa pewangi)
Produk dengan kriteria ini cenderung lebih aman dan minim risiko iritasi. Tapi, tetap lakukan uji coba (patch test) lebih dulu di area kecil sebelum mengaplikasikan ke seluruh wajah, untuk memastikan tidak ada reaksi negatif.
Hindari kebiasaan sering gonta-ganti produk. Terlalu banyak kombinasi bisa membuat kulit stres dan memicu breakout. Sebaiknya, perkenalkan satu produk baru dalam satu waktu agar kulit bisa beradaptasi.
Jika setelah menerapkan rutinitas ini dan kulitmu masih sering berjerawat, tak ada salahnya berkonsultasi ke dokter kulit, terutama jika:
-
Jerawat tergolong parah
-
Tidak membaik selama lebih dari tiga bulan
-
Menyebabkan bekas atau jaringan parut
Merawat kulit memang butuh waktu dan perhatian, tapi dengan pendekatan yang tepat dan dukungan profesional, kulit bersih bisa kamu dapatkan.
Apakah Purging itu Normal?
Ya, purging adalah reaksi normal saat kulit menyesuaikan diri dengan bahan aktif tertentu seperti Retinol, AHA/BHA, atau Salicylic Acid. Selama purging hanya terjadi di area yang biasa berjerawat dan membaik dalam 4 sampai 6 minggu, kondisi ini masih tergolong wajar.
Kapan Harus Stop Pakai Skincare saat Breakout?
Kamu sebaiknya menghentikan pemakaian produk skincare terutama serum jika breakout muncul di area yang tidak biasa berjerawat, disertai iritasi seperti kemerahan parah, gatal, atau perih. Jika kondisi tidak membaik setelah 2 sampai 3 minggu, segera konsultasikan ke dokter kulit.
Memang membedakan antara purging dan breakout tidaklah mudah, tapi penting mengetahui perbedaannya agar kamu bisa memberikan perawatan yang tepat pada kulit. Dengan memahami ciri-cirinya, kamu jadi tahu kapan harus lanjut pakai produk dan kapan harus berhenti. Jangan lupa, kunci dari kulit sehat bukan cuma produk mahal, tapi juga konsistensi, kesabaran, dan perhatian terhadap respons kulitmu sendiri. Jika ragu, tak ada salahnya berkonsultasi langsung dengan dokter kulit untuk penanganan terbaik