10 Kandungan Sunscreen yang Berbahaya dan Harus Dihindari
Kita semua tahu pentingnya sunscreen untuk menjaga kulit dari paparan sinar UV. Tapi tahukah kamu, tidak semua sunscreen aman untuk kulit dan lingkungan? Beberapa produk justru mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi, alergi, hingga berisiko merusak ekosistem laut.
Masalahnya, banyak dari kandungan berbahaya ini terselip dalam label yang sulit dipahami, bahkan di produk yang tampaknya “aman”. Padahal, efek jangka panjangnya bisa merugikan kesehatan kulit terutama bagi kamu yang punya kulit sensitif, sedang hamil, atau punya riwayat alergi.
Untuk itu, penting untuk mengenali 10 kandungan sunscreen yang terbukti berbahaya dan harus kamu hindari. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan penjelasan rinci mengenai masing-masing bahan, alasan kenapa mereka perlu diwaspadai, serta rekomendasi sunscreen ANESSA dengan formula yang lebih aman dan bersih dari zat-zat tersebut. Yuk, baca sampai habis dan pastikan sunscreen-mu bukan salah satunya!
1. Oxybenzone
Kandungan sunscreen yang berbahaya pertama adalah Oxybenzone. Bahan kimia ini, merupakan salah satu kandungan kimia yang perlu diwaspadai berdasarkan US Food and Drugs Administration (FDA) pada situs resminya. Oxybenzone merupakan zat kimia yang dipercaya dapat menyerap sinar UVB ke dalam kulit, serta bahan aktif yang paling sering ditemukan pada chemical sunscreen. Zat ini akan mengalami reaksi kimia ketika kulit terpapar sinar matahari, memberikan efek alergi kulit yang dapat menyebar pada kulit. Selain itu, terdapat beberapa dampak negatif Oxybenzone lainnya. Apa aja sih, dampak buruk dari Oxybenzone ini?
-
Endocrine Disruptors: Kondisi di mana zat Oxybenzone mempengaruhi hormon di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan kanker, gangguan kehamilan, dan bahkan menghambat pertumbuhan janin.
-
Photoallergen: Selain dapat mempengaruhi hormon di dalam tubuh, penggunaan sunscreen dengan kandungan Oxybenzone juga dapat menyebabkan kemerahan, gatal dan alergi pada kulit yang sensitif.
-
Memproduksi radikal bebas yang justru membuat kolagen pada kulit melemah, sehingga menyebabkan penuaan dini pada kulit.
2. Avobenzone
Kandungan sunscreen yang berbahaya bagi kulit selanjutnya adalah Avobenzone. Kandungan kimia ini berfungsi membuat sunscreen menjadi lebih stabil ketika kulit terpapar oleh sinar UV, dengan cara memblokir sinar UV yang dipancarkan oleh matahari. Meskipun demikian, Avobenzone juga dapat berbahaya bagi kulit, lho.
-
Kandungan Avobenzone dapat memicu dermatitis pada pengguna yang memiliki alergi pada kandungan ini
-
Kandungan Avobenzone dapat berinteraksi dengan klorin yang sering ditemukan pada kolam renang dan dapat memicu kerusakan hati, ginjal, dan saraf dalam jangka panjang
-
Jika terkena sinar matahari, kandungan Avobenzone dapat menghasilkan pelepasan radikal bebas yang dapat meningkatkan risiko kanker
3. Retinyl Palmitate
Kandungan sunscreen yang berbahaya bagi tubuh selanjutnya adalah zat turunan dari Vitamin A yaitu Retinyl Palmitate. Meskipun merupakan turunan dari vitamin yang bermanfaat bagi tubuh, Retinyl Palmitate yang ditemukan pada produk sunscreen juga dapat memberikan banyak dampak buruk bagi kulit dan tubuh. Karena kandungan ini memiliki risiko yang cukup tinggi, ketika terpapar oleh sinar matahari.
-
Senyawa retinol pada Retinyl Palmitate dapat pecah ketika kulit terpapar oleh sinar matahari. Fenomena ini kemudian dapat memproduksi radikal bebas yang mampu meracuni sel, merusak DNA, hingga menyebabkan kanker.
-
Retinyl Palmitate juga dapat mempercepat pertumbuhan sel jahat dan tumor kulit ketika digunakan pada kulit sebelum terpapar sinar matahari.
Selain menimbulkan dampak negatif pada kulit seperti mempercepat penuaan dini dan berisiko memunculkan alergi, zat kimia berbahaya seperti Retinyl Palmitate juga dapat berdampak pada kesehatan tubuh, yang mampu meningkatkan risiko kanker. Jadi, sebaiknya, dihindari ya!
4. Homosalate
Kandungan sunscreen yang berbahaya bagi tubuh terakhir yang perlu kamu perhatikan adalah Homosalate. Berbeda dengan zat kimia sebelumnya, Homosalate digunakan dalam sunscreen dengan tujuan untuk membantu proses penyerapan sunscreen pada kulit. Tapi, ketika sudah menyerap ke dalam kulit, zat kimia ini justru dapat berdampak negatif. Hal ini dikarenakan zat Homosalate dapat mengakibatkan peningkatan kandungan pestisida dalam tubuh. Nah, peningkatan kandungan pestisida dalam tubuh ini juga tentunya memiliki banyak efek buruk bagi tubuh kita, seperti:
-
Menyebabkan penurunan hormon pertumbuhan pada anak apabila zat ini masuk ke dalam aliran air susu ibu.
-
Mengacaukan hormon tubuh yang dapat memicu berbagai penyakit.
-
Mengacaukan metabolisme tubuh yang juga dapat memicu berbagai penyakit.
5. Parabens
Bahan seperti Propylparaben, Benzylparaben, Methylparaben, dan Butylparaben masih sering didapati pada sunscreen, padahal zat ini berbahaya bila terpapar terus-menerus. Kandungan ini seringkali digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan kapang dalam produk perawatan.
Zat ini dapat meniru hormon estrogen yang diketahui berkontribusi pada risiko kanker payudara dan juga bisa meniru hormon lain dalam tubuh. Kabar baiknya, banyak merek kecantikan telah menyadari kekhawatiran ini dan kini dengan jelas mencantumkan label “bebas paraben (paraben-free)”. Namun, masih ada banyak produk yang tetap menggunakan bahan pengawet ini karena murah dan efektif.
6. Nanoparticles
Nanomaterial adalah bahan tidak larut atau bersifat biopersisten dengan ukuran antara 1 hingga 100 nanometer atau setara 100.000 kali lebih kecil dari sehelai rambut manusia! Karena ukurannya yang sangat kecil, bahan ini bisa bereaksi berbeda dalam tubuh maupun lingkungan dibanding bahan non-nano yang sama.
Meskipun banyak produsen mengklaim bahwa nanopartikel aman, para ilmuwan masih memiliki kekhawatiran. Studi terbaru menunjukkan bahwa nanopartikel, bahkan dalam konsentrasi sangat rendah sekalipun, bisa menyebabkan gangguan perkembangan serius pada biota laut. Ketika sunscreen berbasis nano tercuci dari tubuh manusia ke laut, dampaknya bisa merusak lingkungan laut.
Jika kamu memakai sunscreen mineral yang mengandung Zinc Oxide atau Titanium Dioxide, pastikan memilih produk dengan non-nano grade untuk menghindari risiko tersebut. Salah satu opsi yang bisa kamu pertimbangkan adalah ANESSA Mild Milk atau ANESSA Mild Gel yang diformulasikan tanpa bahan berbahaya dan tanpa partikel nano, sehingga lebih ramah untuk kulit sensitif dan juga lingkungan.
7. Octinoxate
Octinoxate merupakan filter UV yang umum digunakan dan telah disetujui FDA untuk sunscreen. Namun dalam jumlah besar, bahan ini dapat diserap melalui kulit dan telah ditemukan dalam urin, darah, dan ASI ibu yang menunjukkan bahwa zat ini terserap secara sistemik.
Octinoxate bekerja dengan mengganggu hormon (endocrine disruptor) dan dapat meniru kerja hormon alami. Penelitian oleh Robert Davanero dan tim juga menyatakan bahwa bahan ini secara langsung menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching).
8. Phthalates
Sering ditemukan dalam pewangi sintetis, Phthalates dapat menghambat hormon pria dan mengganggu perkembangan genitalia yang normal. Sunscreen untuk pria yang menggunakan zat ini dalam kadar tinggi bisa menyebabkan penurunan jumlah sperma dan kadar testosteron rendah pada pria dewasa. Kandungan ini juga tergolong pengganggu hormon yang dapat memengaruhi fungsi otak secara normal.
Meskipun label “fragrance” belum menjamin bebas dari Phthalates, carilah produk yang mencantumkan bahwa pewanginya berasal dari minyak esensial atau alami. Beberapa merek juga dengan jelas mencantumkan label phthalate-free pada kemasannya.
9. Sodium Lauryl dan Laureth Sulfate (SLS/SLES)
Zat kimiawi ini merupakan surfaktan, deterjen, dan emulsifier yang menciptakan banyak busa pada sampo dan sabun mandi. Meski SLS disebut “berasal dari kelapa”, struktur molekul akhirnya sangat berbeda dari kelapa aslinya. Lembar data Material Safety Data Sheet (MSDS) menunjukan bahwa bahan ini mempunyai banyak potensi bahaya. Ada hampir 16.000 studi dalam pustaka ilmiah PubMed yang meneliti toksisitas bahan ini.
Walaupun risiko terhadap kesehatan bergantung pada level paparan, paparan jangka panjang dan terus-menerus diyakini berbahaya. Maka dari itu, disarankan menghindari SLS dalam produk perawatan tubuh. Jika itu belum cukup, SLS juga beracun bagi organisme air.
10. Fragrances
Kandungan sunscreen yang berbahaya terakhir dalam daftar ini ialah fragrances. Meski meniru aroma alami, fragrance sintetis dibuat dari senyawa kimia. Banyak di antaranya berasal dari Petroleum yang bisa menimbulkan iritasi pada kulit sensitif. Bahkan, beberapa jenis fragrance sintetis diketahui dapat memicu alergi, dermatitis kontak, hingga memperparah kondisi kulit berjerawat.
Tak hanya itu, kombinasi sunscreen dan makeup yang mengandung fragrance berisiko memperparah sensitivitas kulit akibat paparan sinar matahari. Karena itu, bagi pemilik kulit sensitif sebaiknya memilih produk berlabel fragrance-free untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan.
Cara Membedakan Sunscreen dengan Bahan Berbahaya dan Natural
Sementara ini kamu sudah mengetahui apa saja kandungan sunscreen yang berbahaya, tetapi bagaimana bisa yakin produk sunscreen benar-benar aman? Ikutilah beberapa tips berikut untuk mencari tahu tingkat keamanan suatu sunscreen:
1. Cek Daftar Ingredients di Label Kemasan
Langkah pertama yang paling penting adalah membaca INCI list (International Nomenclature of Cosmetic Ingredients) pada label produk. Kandungan berbahaya biasanya tertulis dengan nama kimia seperti Oxybenzone, Octinoxate, Paraben, atau Fragrance. Sementara bahan natural cenderung menggunakan nama tumbuhan seperti Aloe Vera, Camellia Sinensis, atau Zinc Oxide (apabila mineral-based).
2. Cari Label Sertifikasi atau Klaim
Sunscreen yang natural atau aman untuk kulit sensitif umumnya mencantumkan klaim seperti:
-
“Reef-safe”
-
“Non-comedogenic”
-
“Fragrance-free”
-
“Paraben-free”
-
“Hypoallergenic”
-
“EWG Verified” (jika diekspor atau brand global)
Label-label ini tidak menjamin 100% produk aman, akan tetapi dapat menjadi indikator awal bahwa produk lebih bersih secara formulasi.
Baca Juga: Apa Itu Reef-Safe Sunscreen? Ini Rekomendasi dan Tips Memilihnya
3. Waspadai Urutan Kandungan
Kandungan dengan persentase tinggi biasanya muncul di urutan awal daftar bahan. Bila fragrance, alkohol, atau silikon sintetis ada di 5 urutan teratas, sebaiknya pertimbangkan ulang, terlebih untuk kulit sensitif.
4. Gunakan Aplikasi Scan Bahan Kosmetik
Kamu bisa memanfaatkan aplikasi seperti Skincarisma, INCIDecoder, atau Think Dirty untuk memindai produk dan melihat analisis risiko tiap kandungan, termasuk tingkat iritasi, potensi komedogenik, atau dampak terhadap lingkungan.
5. Pilih Sunscreen Mineral (Physical Sunscreen)
Sunscreen berbahan Zinc Oxide atau Titanium Dioxide biasanya lebih aman dan minim risiko dibandingkan sunscreen kimia (chemical sunscreen) karena bekerja di permukaan kulit dan tidak menyerap ke dalam. Untuk kamu yang mencari perlindungan maksimal tanpa mengorbankan kesehatan kulit dan kelestarian lingkungan, ANESSA Mild Series bisa jadi pilihan yang tepat.
Rangkaian ini hadir dengan formula ultra gentle dan ultra comfortable yang dirancang khusus untuk kulit sensitif, bahkan aman untuk anak-anak dan bayi di atas 6 bulan. ANESSA Perfect UV Mild Milk SPF50+ PA++++ diformulasikan sebagai sunscreen mineral non-nano yang menawarkan perlindungan UV sangat kuat namun tetap lembut di kulit. Cocok digunakan di wajah maupun badan, produk ini dilengkapi dengan Smooth Protect Technology Air, yang memberikan perlindungan tinggi dengan tekstur ringan dan halus.
Kombinasi Aqua EX Booster Technology dan Super Waterproof Formula memastikan sunscreen tidak mudah luntur meskipun terkena air atau keringat. Tak hanya itu, formula hypoallergenic dan bebas dari Ethanol, Paraben, mineral oil, serta pewarna menjadikannya aman untuk semua anggota keluarga.
Keunggulan lainnya, seperti:
-
Non-comedogenic, sehingga tidak menyumbat pori
-
Mengandung 50% skincare ingredients untuk menutrisi dan menenangkan kulit
-
Memberikan efek hidrasi serta meredakan iritasi ringan
-
Dapat digunakan sebagai primer make-up untuk hasil riasan yang lebih tahan lama
-
Lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung partikel nano yang membahayakan ekosistem laut
Sementara itu, ANESSA Mineral UV Mild Gel SPF35 PA+++ menjadi pilihan ideal untukmu yang lebih menyukai tekstur gel yang sejuk dan melembapkan. Meski SPF-nya lebih rendah, proteksi yang ditawarkan tetap kuat dan menyeluruh terutama untuk penggunaan harian. Dengan Smooth Protect Technology, teksturnya terasa ringan, cepat meresap, dan nyaman dipakai sepanjang hari.
Varian ini juga:
-
Aman untuk bayi mulai 6 bulan dan anak-anak
-
Tidak mengandung bahan aditif berisiko
-
Memberikan efek anti-inflamasi dan melembapkan kulit kering
-
Membantu melindungi kulit dari partikel polusi mikro di udara
-
Bisa digunakan sebagai dasar makeup, menjadikan riasan lebih awet
So, be wise choosing your sunscreen, ya! Karena memperhatikan penggunaan sunscreen tidak hanya seputar bagaimana perlindungannya terhadap sinar UV, tapi juga apakah sunscreen tersebut dapat berdampak buruk bagi tubuh atau tidak. Untungnya, kamu bisa memiliki sunscreen ANESSA dengan formula aman, lembut, dan bebas dari 10 bahan berbahaya yang telah kita bahas tadi. Baik varian Mild Milk maupun Mild Gel, keduanya dirancang untuk melindungi kulit sekaligus menjaga kesehatan jangka panjang, bahkan ramah lingkungan dan aman untuk anak-anak.
Dan kabar baiknya, saat ini sedang berlangsung promo spesial ANESSA x VIU! Ini saat yang tepat untuk upgrade sunscreenmu ke produk yang lebih aman sekaligus menikmati hiburan favorit di VIU. Jangan lewatkan kesempatan ini. Cek promo lengkap dan dapatkan ANESSA sekarang juga sebelum kehabisan!