Kulitmu Lembab atau Berminyak? Ini Perbedaan & Tipsnya dari Ahli
Pernah merasa kulitmu mengkilap sepanjang hari dan bingung apakah itu tanda sehat atau justru masalah? Banyak orang masih sulit membedakan antara kulit yang lembap dan kulit yang berminyak. Padahal, perbedaan kulit lembap dan berminyak penting banget untuk dikenali, karena perawatannya jelas berbeda.
Masalahnya, nggak sedikit yang salah kaprah. Kulit terasa licin sedikit, langsung buru-buru pakai produk untuk kulit berminyak, padahal yang dibutuhkan mungkin justru hidrasi ekstra. Akibatnya? Kulit malah makin rewel, entah jadi lebih kering, kusam, atau justru makin berminyak dan jerawatan.
Tenang, kamu nggak sendirian. Artikel ini akan bantu kamu memahami perbedaan kulit lembap dan berminyak dari kacamata medis, lengkap dengan penjelasan dari dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Ida Ayu Diah Purnama Sari, SpKK. Di dalamnya juga akan dibahas cara mengenali kondisi kulitmu dan tips memilih produk skincare yang paling sesuai. Yuk, kenali kulitmu lebih baik supaya perawatannya makin tepat!
Profil Dokter :
“dr. Ida Ayu Diah Purnama Sari, SpKK., adalah dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetika lulusan Universitas Udayana. Selain aktif sebagai staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha, ia juga memiliki pengalaman praktik di berbagai klinik ternama seperti Puriva Clinic Sunset Road dan Euderma Clinic Singaraja dengan fokus pada perawatan kulit dan estetika berbasis teknologi medis terkini.”
Perbedaan Kulit Lembab dan Berminyak
Kulit lembap (hydrated skin) dan kulit berminyak (oily skin) memang sekilas tampak serupa, keduanya bisa terasa “basah” atau terlihat mengkilap di permukaan. Tapi jangan salah, keduanya merupakan kondisi kulit yang sangat berbeda dan memiliki penyebab serta kebutuhan perawatan yang tidak sama. Perbedaan utamanya terletak pada kandungan air dan produksi minyak alami (sebum) di kulit. Untuk membedakannya dengan lebih mudah, simak tabel berikut ini menurut penjelasan dr. Ida.
Kulit Berminyak |
||
Definisi |
Kondisi kulit yang memiliki kadar air cukup di lapisan epidermis (terluar). Artinya, skin barrier bekerja optimal untuk menjaga kelembapan dan mencegah kehilangan air secara berlebihan (transepidermal water loss), sehingga memiliki keseimbangan hidrasi. |
Kondisi kulit yang terjadi ketika kelenjar sebaceous di kulit memproduksi sebum secara berlebihan. Minyak ini sebenarnya bermanfaat untuk menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari iritasi, tapi jika produksinya berlebihan, bisa menimbulkan berbagai permasalahan kulit. |
Tekstur Kulit |
Terasa kenyal, halus, dan elastis saat disentuh |
Tampak licin, mengkilap, terutama di area T-zone (dahi, hidung, dagu) Beberapa orang ada yang memiliki kulit kombinasi, normal pada area pipi sedangkan berminyak pada area T-zone |
Karakteristik |
Tidak terasa kering, kaku, atau ketarik setelah cuci muka Tampak segar dan bercahaya alami (glowing sehat, bukan berminyak) Pori-pori terlihat normal Saat diraba, permukaan kulit terasa halus, tidak lengket |
Pori-pori tampak lebih lebar dan mudah tersumbat karena produksi minyak yang berlebih. Ukuran pori manusia tidak ada yang membesar atau mengecil, tetapi bisa terlihat lebih besar jika produksi minyaknya berlebih. Permukaan kulit terasa lengket atau licin, terutama di siang hari Rentan terhadap jerawat dan komedo Riasan lebih mudah luntur karena produksi sebum berlebih Kulit berminyak mempunyai keunggulan: dari literatur dikatakan bahwa garis penuaan lebih lambat muncul pada kulit berminyak |
“Kulit lembap disebut juga kulit normal. Kulit normal memiliki kadar minyak yang cukup, sedangkan kulit berminyak memiliki kadar minyak yang berlebihan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah genetik dan juga hormonal. Faktor eksternal antara lain adalah pemakaian skincare, kosmetik dan paparan sinar matahari (UV).”
Cara Mengetahui Jenis Kulitmu
Masih ragu kulitmu termasuk lembap atau berminyak? Ikuti langkah berikut untuk mencari tahu jenis kulit apakah kamu:
1. Perhatikan Tekstur Kulit
Setelah mencuci wajah, coba biarkan kulitmu mengering dengan sendirinya. Sentuh dan rasakan permukaan wajah, apakah terasa kencang, kenyal, atau lengket:
-
Jika kulit terasa kaku dan seperti tertarik, besar kemungkinan kulitmu tergolong kering. Fokuskan pada perawatan yang menghidrasi.
-
Jika kulit terasa lembut dan kenyal tanpa rasa tertarik, itu tanda kulit normal, lembap, dan sehat.
-
Kalau terasa lengket atau licin, apalagi di area dahi dan hidung, kemungkinan besar kamu memiliki kulit berminyak. Fokuskan pada perawatan yang mengontrol produksi sebum tanpa membuat kulit dehidrasi.
2. Lihat dari Tampilan Kulit
Amati bagaimana wajahmu terlihat di cermin, terutama di siang hari:
-
Kulit yang lembap biasanya terlihat segar, glowing alami, dan merata tanpa kilap berlebih.
-
Sementara kulit berminyak seringkali terlihat mengkilap di seluruh wajah atau hanya di T-zone (dahi, hidung, dagu).
-
Bila kamu menemukan area tertentu berminyak dan sisanya terasa kering, itu bisa jadi tanda kulit kombinasi.
3. Lakukan Tes Sederhana
Coba lakukan tes dengan tisu atau kertas minyak setelah bangun tidur atau 3 jam setelah mencuci wajah tanpa skincare:
-
Jika tisu atau kertas minyak menyerap banyak minyak di seluruh wajah, kamu memiliki kulit berminyak.
-
Bila minyak hanya di T-zone, itu menandakan kulit kombinasi.
-
Jika tidak ada minyak yang menempel dan kulit terasa kencang, artinya kulitmu kering.
-
Kulit yang hanya mengeluarkan sedikit minyak namun tetap terasa lembut dan kenyal menunjukkan kulit normal/lembap.
4. Evaluasi Kondisi Kulit
Coba ingat, bagaimana kulitmu bereaksi terhadap cuaca, diaplikasikan skincare baru, atau setelah beraktivitas seharian? Bila tetap terasa nyaman dan tidak berubah drastis sepanjang hari, kamu memiliki tipe kulit normal yang lembap. Sementara, kulit yang cenderung lebih cepat kusam, pori-pori yang lebar, dan rentan muncul jerawat, maka kulitmu berminyak. Jika kulit mudah gatal, kemerahan, atau iritasi, bisa jadi kamu memiliki kulit sensitif.
Tips Merawat Kulit Berminyak
Untuk merawat kulit berminyak, cobalah fokus untuk mengontrol produksi minyak berlebih dengan cara menggunakan produk skincare khusus kulit berminyak, memulai gaya hidup dan pola makan sehat. Lakukan juga pembersihan mendalam untuk menghindari permasalahan jerawat. “Kulit berminyak sebaiknya tidak terlalu dibuat kering atau menjadi dry skin. Disarankan tetap menggunakan pelembab, karena semakin kulit kita menua, kulit akan cenderung menjadi lebih kering,” jelas dr. Ida. Beberapa hal lainnya untuk merawat kulit berminyak seperti:
-
Gunakan Cleanser Gentle tapi Efektif: bersihkan wajah dua kali sehari dengan gentle face wash yang minim busa dan tidak mengandung alkohol. Pilih cleanser dengan pH seimbang dan kandungan seperti Salicylic Acid, Tea Tree, atau Niacinamide untuk membantu membersihkan pori-pori tanpa mengiritasi kulit.
-
Pilih Moisturizer Oil-Free dan Non-Comedogenic: gunakan pelembap berbahan dasar air, bebas minyak, dan bersifat Non-Comedogenic (tidak menyumbat pori). Bahan seperti Hyaluronic Acid cocok untuk menjaga kelembapan tanpa membuat kulit makin berminyak.
-
Rutin Eksfoliasi Ringan: eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati dan membersihkan pori-pori yang tersumbat sebum, salah satu penyebab jerawat. BHA (Beta Hydroxy Acid) seperti Salicylic Acid larut dalam minyak sehingga efektif menembus ke dalam pori dan mengurangi kelebihan minyak. Namun, cukup lakukan 1 sampai 2 kali seminggu untuk mencegah iritasi.
-
Gunakan Sunscreen Matte-Finish: gunakan sunscreen yang ringan, tidak lengket, dan memiliki hasil akhir matte. Pilih yang Oil-Free dan Non-Comedogenic agar tidak memperparah kilap berlebih di wajah.
-
Hindari Over-Cleansing atau Over-Exfoliating: membersihkan wajah terlalu sering atau terlalu kuat justru membuat kulit kehilangan minyak alaminya. Sebagai respon, kulit akan memproduksi lebih banyak minyak untuk mengimbanginya. Ini bisa memperparah kondisi wajah berminyak dan memicu jerawat.
Tips Menjaga Kelembapan Kulit
Walaupun kulit normal yang lembap sudahlah sehat, tetap saja perlu dirawat dengan benar, seperti tips di bawah ini:
-
Gunakan Hydrating Toner dan Serum: walaupun kulitmu terasa lembap, tetap penting untuk menjaga kadar airnya. Pilih toner dan serum yang mengandung bahan humektan seperti Hyaluronic Acid dan Glycerin yang mampu menarik dan mengikat air di lapisan kulit.
-
Pilih Moisturizer Mengandung Humectant & Occlusive: kombinasi bahan humektan (seperti Aloe Vera, Panthenol) dan occlusive (seperti Squalane, Shea Butter) bisa menjaga keseimbangan kelembapan. Humektan menarik air ke dalam kulit, sedangkan occlusive mengunci kelembapan agar tidak mudah menguap.
-
Gunakan Sunscreen yang Melembapkan: paparan sinar UV bisa merusak skin barrier, bahkan pada kulit normal sekalipun. Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 dan PA+++ formula yang juga mengandung bahan pelembap seperti Niacinamide atau Ceramide.
-
Minum Cukup Air dan Hindari Udara Terlalu Kering: pastikan kamu cukup minum air putih agar hidrasi kulit tetap optimal. Selain itu, terlalu lama berada di ruangan ber-AC atau lingkungan berpolusi tinggi bisa membuat kulit kehilangan kelembapan. Gunakan humidifier jika perlu, terutama saat tidur di ruangan ber-AC.
-
Jaga Skin Barrier dengan Tidak Gonta-ganti Produk Terlalu Sering: kulit yang normal cenderung lebih stabil, tapi bisa jadi sensitif kalau terlalu sering berganti produk. Hindari mencoba terlalu banyak skincare baru dalam waktu singkat. Fokus pada rutinitas dasar yang ringan tapi konsisten agar skin barrier tetap sehat dan tidak mudah terganggu.
Apa Bedanya Berkeringat dan Berminyak?
Sekilas memang tampak mirip, namun perbedaannya akan lebih jelas saat kita menyeka wajah dengan kain. Minyak alami dari tubuh biasanya terasa agak lengket dan membuat wajah tampak mengkilap, sementara keringat tidak memberikan efek seperti itu. Keduanya juga dihasilkan oleh dua kelenjar berbeda.
Kulit Mana yang Lebih Baik, Kering atau Berminyak?
Baik kulit kering ataupun kulit berminyak memiliki kelebihan, kekurangan, dan permasalahan masing-masing. Kulit berminyak biasanya lebih tahan terhadap tanda-tanda penuaan dini karena kelembapan alaminya, namun rentan terhadap jerawat dan pori-pori yang melebar. Sementara itu, kulit kering cenderung lebih halus dan tidak mudah berjerawat, tapi lebih cepat menunjukkan garis halus atau kusam jika tidak dijaga kelembapannya. Kunci utamanya adalah mengenali jenis kulitmu dan merawatnya sesuai kebutuhan.
Apakah Kulit Bisa Lembap dan Berminyak Sekaligus?
Ya, sangat mungkin kulit mengalami kondisi lembap dan berminyak sekaligus. Ini terjadi ketika kadar air dalam kulit cukup (terhidrasi), namun produksi minyak atau sebum juga tetap aktif, terutama di area T-zone (dahi, hidung, dagu). Jenis kulit seperti ini biasanya disebut kombinasi, dan perlu dirawat dengan produk yang bisa menjaga hidrasi tanpa menambah kilap berlebih.
Jadi, memahami perbedaan antara kulit lembap dan kulit berminyak sangat penting agar kamu bisa memberikan perawatan yang tepat. Keduanya memang terlihat mirip, tapi memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda.Dengan mengenali jenis kulitmu lewat berbagai cara sederhana dan tips dari dokter, kamu bisa memilih produk skincare yang sesuai tanpa risiko over-treatment. Apabila kamu masih saja ragu atau ingin hasil pasti, konsultasikan langsung dengan dokter spesialis kulit. Jangan lupa, kulit bisa saja lembap dan berminyak sekaligus, itulah kenapa penting untuk tidak asal pilih produk. Rawat kulitmu dengan cermat agar tampil sehat, segar, dan seimbang setiap hari.